Solo (ANTARA News) - Kepala Museum Radya Pustaka Solo, K.R.H.Dharmodipuro menyatakan, cukup banyak koleksi museum yang hingga kini masih berada di dalam Kraton Surakarta. "Koleksi-koleksi ini dibawa masuk ke Kraton Solo pada tahun 1962, atas perintah Menteri Pariwisata pada saat itu," katanya usai penyerahan kunci Museum Radya Pustaka, di Poltabes Solo, Selasa. Ia menuturkan, beberapa koleksi Radya Pustaka yang masih berada di Kraton Surakarta antara lain, koleksi patung arca perunggu, keris Kiai Raja Mala, satu set wayang kulit, serta beberapa arca batu yang berada di halaman kraton. Menurut dia, pemindahan beberapa koleksi Radya Pustaka ke keraton tersebut, bertujuan untuk melengkapi koleksi Museum Kraton, yang pada waktu itu baru saja dibangun. "Tidak ada surat keterangan tentang proses pemindahan tersebut, dan yang ada di kraton tersebut hingga kini masih asli," kata K.R.H.Dharmodipuro yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencurian sekaligus pemalsuan lima arca kuno koleksi Radya Pustaka. Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, Tri Hatmaji menyatakan, siap untuk melakukan inventarisasi koleksi Kraton Surakarta. Menurut dia, beberapa koleksi Radya Pustaka yang hingga kini masih tersimpan di Kraton Surakarta, merupakan koleksi lama yang belum tercatat pada pendataan terakhir museum ini pada sekitar tahun 2002 lalu. "Data inventarisasi terakhir Radya Pustaka dilakukan pada tahun 2002, sedangkan sejumlah koleksi yang tersimpan di Kraton Surakarta, berpindah tempat pada tahun 1963," katanya. Menurut dia, hal tersebut menjadi salah satu kendala dari BP3 untuk mengecek keaslian koleksi-koleksi tersebut. "Kami tidak memiliki referensi untuk mengecek keaslian beberapa koleksi tersebut, karena datanya tidak ada," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007