Sukabumi (ANTARA News) - Ryan Herdiana (13 tahun), salah seorang siswa SMPN I Bojong Lopang, Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Selasa pagi, tewas bersimbah darah akibat ditusuk guru olahraganya, Tuber Rumson (36), setelah sebelumnya sempat dibawa ke ruang ICU RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk mendapatkan perawatan medis. Informasi yang diperoleh ANTARA, Selasa, menyebutkan Ryan meninggal kehabisan darah akibat tujuh tusukan badik yang mendarat di beberapa bagian tubuhnya, yakni dua tusukan di perut, dua di punggung, tiga lainnya di lengan kiri kanan. Akibat tusukan di perut, usus Ryan ikut tersayat sepanjang tiga cm hingga ususnya terurai keluar serta daun telinganya juga ikut sobek. Ryan meningal dunia pada pukul 12.40 WIB setelah sebelumnya selama dua jam mendapatkan perawatan medis diruang ICU. Ibunda Ryan, Nensi (45) yang berada di depan ruang ICU rumah sakit langsung menangis histeris saat mengetahui Ryan meregang nyawa. Saat ini jenazah Ryan tengah diurus keluarga dan rencananya akan dimandikan pihak rumah sakit. Siswa kelas II SMP itu sebelumnya sempat diberi alat bantu pernafasan dan darah tambahan, namun tidak tertolong. Kejadian yang menimpa anak keenam dari tujuh bersaudara ini bermula saat semua siswa dikumpulkan di halaman sekolah untuk mengikuti class meeting, namun Tuber Romson menghampirinya dan menghujamkan pisau ke tubuh Ryan, bahkan juga mengejar siswa lainnya. Tuber kemudian diamankan pihak sekolah, saat akan dibawa ke Polsek Jampang Tengah, warga menghujaninya dengan pukulan hingga dia babak belur dan saat ini Tuber berada di UGD Rumah Sakit Sekarwangi, Cibadak, yang dijaga ketat aparat kepolisian. Kepala Sekolah SMP I Bojong Lopang, Beben Suryana, menjelaskan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, ketika tengah dilakukan persiapan class meeting di sebuah ruang kelas. "Tiba-tiba saja terjadi keributan di luar ruang kelas. Saat saya tengok, Ryan sudah tergeletak dengan tubuh bersimbah darah," ujarnya di rumah sakit. Menurut dia, pihaknya akan menanggung biaya pengobatan Ryan, tetapi soal proses hukum, diserahkan ke polisi. Beben mengaku belum bisa menduga motif di balik tindakan brutal guru tersebut, tetapi perlakuan Tuber memang berubah beberapa hari terakhir ini. "Dia (Tuber-red) terlihat seperti orang depresi dan sering melamun. Tapi yang pastinya, saya belum tahu mengapa dia melakukan perbuatan itu," ungkap Beben. Polisi Masih Selidiki Sementara itu, Kapolsek Jampang Tengah, AKP Ade Zakaria, menyebutkan hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan motif penusukan yang dilakukan oleh Tuber Rumson. "Saat ini kami mencari motif penusukannya karena saat pelaku membabi buta melakukan penusukan, masih banyak anak-anak yang lain, tapi mengapa Ryan yang menjadi korban," katanya. Untuk mengantisipasi aksi anarkis yang dilakukan oleh warga, lanjut dia, pihaknya menurunkan sebanyak 12 anggota kepolisian, petugas koramil dan kecamatan guna mengamankan rumah pelaku dari amukan massa. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain pisau badik yang dipakai pelaku, baju korban dan jaket pelaku saat melakukan penusukan terhadap korban Ryan. (*)

Copyright © ANTARA 2007