Jakarta (ANTARA News) - Delegasi parlemen yang dipimpin oleh Ketua DPR Agung Laksono sepakat memperkuat kerja sama bilateral dengan parlemen Polandia. Siaran pers Kedubes RI di Polandia, Selasa, menyatakan Agung Laksono bertemu dengan Ketua Sejm (parlemen) Polandia, Bronislaw Komorowski dan Ketua Senat, Bogdan Borusewicz. Selain itu, delegasi DPR dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Donald Tusk, Menteri Luar Negeri Radoslaw Sikorski dan kalangan usahawan yang telah mengadakan kontak bisnis di Indonesia. Agung Laksono sempat meletakkan karangan bunga di makam prajurit tak dikenal dan berkunjung ke Museum Warsawa yang merekam ratusan ribu prajurit gugur dalam mempertahankan Polandia dari pendudukan Jerman. Kunjungan tersebut merupakan balasan terhadap kunjungan delegasi Sejm Polandia tahun 2002. Menurut Dubes RI untuk Republik Polandia Hazairin Pohan, Agung Laksono didampingi Tjahjo Kumolo (PDIP), Dr. Yuddi Chrisnadi (Golkar), Yorris Raweyai (Golkar), Bursah Zarnubi (PBR), dan Pastor Hasibuan (PDS). Hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama 52 tahun dalam situasi yang berubah cepat, kata Dubes Hazairin, mengandung potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Meskipun antara kedua negara telah tercapai angka perdagangan sebesar lebih dari 450 juta dolar AS, angka tersebut secara signifikan akan mampu ditingkatkan dengan perkembangan berbagai kerja sama di bidang investasi dan perindustrian, katanya. Dubes memandang penting untuk mengaktifkan kembali Komisi Bersama untuk Kerja Sama Ekonomi yang kini merupakan giliran Polandia menjadi tuan-rumah bagi Sidang ke-5. Ia juga mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Indonesia Expo in Central and East Europe (IE-CEE) yang secara besar-besaran untuk pertama kalinya diselenggarakan untuk Eropa di Warsawa pada Mei 2008. Entry point Sementara itu, Agung Laksono menyatakan komitmen untuk menjadikan kedua negara sebagai entry-point (titik masuk) peningkatan ekspor masing-masing, yakni Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara untuk ekspor Polandia ke kawasan Asia Pasifik dan Polandia sebagai negara terbesar di Eropa Tengah untuk pasar ekspor RI ke Uni Eropa. Polandia menjanjikan alih teknologi dan pendanaan terhadap berbagai proyek-proyek kerja sama untuk memproduksi peralatan pertahanan dan keamanan. Selama ini Polandia telah memasok Indonesia dengan berbagai alutsista, seperti helikopter, pesawat pengangkut Skytruck, kapal patroli, dan rudal anti serangan udara. Polandia juga menandatangani berbagai persetujuan dalam kerangka Persetujuan Kerja sama di Bidang Pertahanan (2006) dengan PT.DI, PT PAL, PT LEN dan PT Pindad. Selain itu, disepakati untuk menyegerakan penyelesaian pengadaan 10 pesawat Skytruck untuk TNI- AL. Dalam konteks ketenagakerjaan, delegasi DPR menjajaki penyediaan TKI terlatih dan semi-terlatih guna mengisi kekosongan di Polandia karena sebanyak tiga juta tenaga kerjanya kini bekerja di sejumlah negara Uni Eropa seperti Inggeris, Irlandia, Prancis dan Jerman. Polandia menyambut baik gagasan tersebut dan mengharapkan secara konkret kedua belah pihak dapat mewujudkan rencana kerja sama baru tersebut. Kedua Delegasi juga sepakat untuk memperkuat hubungan tersebut melalui langkah-langkah mempererat kerja sama antarparlemen. Dalam hal ini, disepakati untuk mengaktifkan kerja sama di antara komisi bilateral (GKSB) . Agung Laksono menginformasikan pada pemilihan Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) tahun 2008 di Nairobi, Indonesia akan mengajukan calon dan mengharapkan dukungan Sejm Polandia. Ketua Sejm menjanjikan akan memberikan pertimbangan positif bagi pencalonan Ketua DPR menjadi Presiden IPU. Ketua DPR juga menyampaikan undangan untuk kunjungan resmi Sejm Polandia yang disetujui akan diselenggarakan pada waktu yang akan disepakati bersama. Dalam pertemuan dengan perusahaan-perusahaan Polandia, masing-masing GNS (galangan kapal AL), Mielec/Sikorsky (skytruck), Swidnik (helikopter), Bumar (tank dan radar) Kopex (perusahaan batubara), Famur (pertambangan), DPR menjanjikan dukungan bagi terlaksananya proyek-proyek kerja sama yang telah dirintis guna memajukan kerja sama ekonomi antara kedua negara. Pengusaha-pengusaha Polandia yang bergerak di bidang energi batubara dan pertambangan dewasa ini sedang merundingkan sejumlah proyek-proyek besar di Indonesia senilai 1 miliar dolar AS. (*)
Copyright © ANTARA 2007