potret perekonomian teranyar Indonesia terbilang lemah dukungannya bagi pasar...
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi masih bergerak melemah dipengaruhi sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
IHSG dibuka melemah 11,03 poin atau 0,18 persen ke posisi 5.969,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 2,42 poin atau 0,26 persen menjadi 929,87.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis, mengatakan kendati keluar pernyataan baik dari AS maupun China bahwa negoisasi perang dagang tetap akan berjalan, hal terebut dinilai hanya sebagai introduksi positif ke pasar karena pernyataan Trump kerap sewaktu-waktu bisa berubah dan belum bisa dijadikan kepastian bagi pelaku pasar.
"Artinya masih terbatas untuk dapat dijadikan sebagai katalis pasar global. Terkait sentimen dari eksternal ini, tetap akan berdampak bagi IHSG. Ditambah lagi potret perekonomian teranyar Indonesia terbilang lemah dukungannya bagi pasar, dan kembali dapat membatasi laju gerak IHSG pada hari ini," ujar Alfiansyah.
Berkenaan dengan perang dagang, Presiden AS Donald Trump mengatakan pembicaraan perdagangan dengan China belum runtuh dan perang perdagangan antara dua kedua negera ini dianggap sebagai pertengkaran kecil. Trump mengindikasikan negosiator dari kedua negara masih berlanjut.
Di pihak China, juga mengatakan telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan yang relevan. Pernyataan yang disampaikan kedua negara ini tetap menunjukan bahwa proses negosiasi tetap berjalan.
Sebelumnya, dalam beberapa pekan terakhir, pembicaraan telah terhenti, dengan kedua negara saling menyalahkan satu sama lain.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 183,25 poin (0,86 persen) ke 21.005,31, Indeks Hang Seng melemah 98,28 poin (0,35 persen) ke 28.170,43, dan Indeks Straits Times melemah 10,39 poin (0,32 persen) ke posisi 3.208,38.
Baca juga: Kurs rupiah pagi menguat tipis, menjadi di atas Rp14.450
Baca juga: Wall Steet ditutup naik di tengah prospek perdagangan global terbaru
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019