Berne (ANTARA News) - Rentetan prestasi bagi pemain sekelas "playmaker" AC Milan Kaka memberi pelajaran bahwa tidak ada guna bicara yang serba membubung ke langit, karena masa depan yang sarat tantangan justru memerlukan "yang konkret-konkret" saja. Publik pecinta sepakbola dunia tidak dapat menutup mata dengan segudang sukses yang diraih pemain asal Brazil itu. Prestasi - bukan debat tidak berkesudahan - jadi mata uang yang berlaku di mana-mana, bahkan di masa depan. Kaka telah menunjukkan kepada publik bahwa dunia tidak cukup dibangun dengan indahnya wacana, panjangnya diskusi, tetapi oleh kerja keras dan kerja cerdas. Kaka menginspirasikan kemenangan Milan atas klub tersohor Amerika Selatan Boca Juniors dengan skor 4-2 di Jepang pada Minggu. Kemenangan itu membaptis Milan menjadi salah satu klub sepakbola yang terpandang di planet bumi ini. Pemain Brazil berusia 25 tahun itu sontak memikat perhatian para petinggi badan sepakbola dunia (FIFA) dan menembus masuk dalam daftar nominasi pemain terbaik dunia. Kaka menghadapi sejumlah pesaing, antara lain pemain Manchester United asal Portugal Cristiano Ronaldo dan striker Barcelona asal Argentina Lionel Messi. Awal Desember ini, Kaka menyabet penghargaan prestisius dari majalah sepakbola Prancis (Ballon d`Or) sebagai pemain terbaik. Ia juga terpilih sebagai pemain terbaik tahunan dari majalah sepakbola Inggris World Soccer. Kaka berperan ketika AC Milan menang dalam final Liga Champions musim kompetisi lalu. Ia juga menjadi pemain pertama yang memenangi dua kejuaraan sepakbola akbar yakni Liga Champions dan Piala FIFA dalam satu tahun kalender musim kompetisi, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007