"196 rumah yang rusak ini sudah didata dan diklarifikasi petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kabupaten MBD," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Maluku, John M. Hursepuny, di Ambon, Rabu.
Dia mengatakan, sejauh ini tim teknis yang merupakan gabungan organisasi perangkat daerah (OPD) serta BPBD MBD sedang melakukan pendataan di lapangan, mengingat sedikitnya lima dari 17 kecamatan di MBD mengalami kerusakan akibat terdampak badai siklon tropis Lili sejak 7 Mei 2019 lalu.
"Jaringan komunikasi terganggu dan rusak menyebabkan pelaporan berbagai kerusakan akibat badai siklon tropis yang lima kecamatan di MBD belum bisa dioptimalkan," katanya.
Menurutnya, sebelumnya dilaporkan 604 jiwa warga dilaporkan mengungsi di tempat aman karena rumah mereka terendam banjir dan angin kencang akibat badai siklon tropis tersebut, tetapi sebagian besar sudah kembali ke rumah mereka.
"Sisanya adalah warga yang belum bisa kembali ke rumah masing-masing, kendati rumahnya sudah dibersihkan dari lumpur, tetapi karena kondisi bangunan rumah yang masih lembab sehingga warga belum berani untuk kembali," katanya.
Saat ini masih terdapat tujuh kepala keluarga (KK) warga yang masih mengungsi di kantor Kecamatan Moa dan belum kembali ke rumahnya, walaupun sudah dibersihkan dari lumpur yang menggenangi pemukiman.
Menurutnya, warga yang rumahnya sempat terendam banjir dengan ketinggian antara 50 centimeter hingga 1,5 meter, hingga saat ini masih menunggu kedatangan tim Dinas Kesehatan MBD untuk melakukan disinfektan di pemukiman mereka.
Selain itu, sebanyak 108 jiwa warga juga belum kembali dan masih menempati kantor Camat Moa Lama karena rumahnya mengalami rusak berat, sedang dan ringan.
"Saat ini perbaikan rumah warga yang rusak terutama rusak ringan dan sedang masih dilakukan secara swadaya," ujarnya.
Sedangkan jumlah pengungsi di Desa Laitutun, Kecamatan Letti sudah kembali ke rumah masing-masing dan bersama-sama membersihkan lingkungan pemukimannya.
"Khusus untuk dua kecamatan lain yakni Mdano Hyera dan Babar Timur masih dalam pendataan dikarenakan sulitnya komunikasi antara petugas di lapangan dengan BPBD MBD.
Badai siklon tropis sejak 7 Mei 2019 menghantam satu kelurahan, dua desa dan tiga dusun di Kecamatan Moa yakni Kelurahan Tiakur, Desa Moain dan Tounwawan serta dusun Weet, Kiera dan Poliuw.
Sedangkan di kecamatan Lakor melanda lima desa yakni Werwawan, Yamluli, Ketty Letpey, Lolotwara dan Sera, dua desa di kecamatan Letti yakni Laitutun dan Tomra, desa luang Barat di Kecamatan Mdona Hyera serta desa Kokwari dan Kroing di Kecamatan Babar Timur.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019