Jakarta (ANTARA News) - Kematian seorang laki-laki berinisial Mus (47), warga Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis (13/12) pukul 18.35 WIB dipastikan akibat penyakit flu burung. Siaran pers dari Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan yang diterima ANTARA News di Jakarta, Senin, menyebutkan menurut hasil pemeriksaan Laboratorium Badan Litbangkes Departemen Kesehatan, wiraswastawan yang meninggal dunia di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, itu positif terinfeksi virus Avian Influenza (AI) H5N1. Dengan demikian, secara kumulatif jumlah korban flu burung di Indonesia bertambah menjadi 115 orang dan 93 orang diantaranya meninggal dunia (angka kematian atau Case Fatality Rate/CFR = 80,86 persen). "Mus mulai sakit 2 Desember 2007 dengan gejala demam, batuk, dan sesak nafas," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Lily S Sulistyowati. Ia dirawat di Rumah Sakit Usada Insani Tangerang tanggal 8 Desember 2007, dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan Jakarta tanggal 10 Desember 2007 dan meninggal dunia tiga hari kemudian. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa kasus flu burung saat ini telah tersebar di 12 provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau dan Bali. Kasus terbanyak terjadi di Provinsi Jawa Barat (29 kasus), DKI Jakarta (26 kasus) dan Banten (20 kasus). Masyarakat diminta menghindari penularan virus mematikan itu dengan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungannya antara lain dengan mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan. "Peralatan masak juga sebaiknya dicuci dengan sabun sebelum dan setelah memasak serta saat menyajikan masakan," katanya. Ia juga menyarankan agar warga memasak produk unggas hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi, tidak menyentuh unggas yang sakit atau mati serta segera mencuci tangan dengan sabun jika terlanjur, memisahkan unggas dari pemukiman serta segera melapor ke ketua RT/RW atau kepala desa bila ada unggas yang sakit atau mati mendadak. "Segera periksakan diri ke dokter, Puskesmas atau rumah sakit jika mengalami gejala flu dan demam, terutama setelah berdekatan dengan unggas," katanya. Ia menambahkan hal itu harus dilakukan karena pengobatan dan penanganan pasien akan efektif jika penderita flu burung mendapat perawatan sesegera mungkin, dan tidak lebih dari dua hari setelah gejala muncul.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007