Berlin (ANTARA) -
Jerman dan Belanda pada Rabu mengatakan mereka menunda operasi latihan militer di Irak saat Amerika Serikat memperingatkan peningkatan ancaman dari pasukan dukungan Iran di tengah eskalasi ketegangan antara Washington dan Teheran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menyebutkan Berlin tidak memiliki indikasi serangan apapun dalam kepentingan Barat oleh Iran. Pihaknya mengatakan program latihan tersebut akan kembali dimulai dalam beberapa hari ke depan.
Sumber pemerintah Belanda juga mengumumkan penangguhan operasi latihan militer dengan alasan ancaman keamanan.
Jerman memiliki 160 personel militer yang terlibat dalam pelatihan pasukan Irak, yang berupaya mengendalikan kelompok ISIS. Sementara itu, Belanda mengerahkan 169 personel militer dan sipil di Irak, termasuk sekitar 50 orang di Erbil, tempat mereka membantu melatih pasukan Kurdi.
Kantor Berita Belanda ANP melaporkan pasukan Belanda sejak Minggu diperintahkan untuk tetap berada di markas mereka.
Baca juga: Tentara Turki gelar latihan di perbatasan Irak
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019