Solo (ANTARA News) - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah mulai mendata ulang arca-arca kuno kategori benda cagar budaya, yang saat ini berada di luar Museum Radya Pustaka Solo, Senin. Pendataan dimulai dari 10 arca kuno yang diamankan di Poltabes Solo, dari sekitar Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo beberapa waktu lalu. Menurut salah seorang petugas dari BP3 Jateng, Siti Rohyani, kesepuluh arca ini akan didata ulang berdasarkan arsip yang dimiliki BP3 pada tahun 2005. "Dulu, kesepuluh arca ini berhasil diangkat dari dasar kolam yang ada di dalam Taman Sriwedari, kemudian karena tidak ada tempat yang memadai untuk menyimpan, sehingga untuk sementara dititipkan di Gedung Wayang Orang Sriwedari," katanya mengungkapkan. Kesepuluh arca yang sebagian besar sudah dalam kondisi yang tidak utuh tersebut, terdiri dari Arca Ganesa, Mahluk Khayangan serta Dwarapala. Dari hasil pemeriksaan ini, kata dia, dipastikan kesepuluh arca tersebut merupakan barang asli. Selain memeriksa arca yang diamankan di Poltabes Solo, pendataan juga dilakukan terhadap sejumlah arca yang berada di sekitar Terminal Tirtonadi Solo. Beberapa arca yang berada di area yang akan dijadikan sebagai perluasan Terminal Tirtonadi tersebut, masih berada pada letak asalnya. Bahkan, beberapa arca masih tertimbun di dalam tanah. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Solo, Handartono, yang ikut mendampingi tim dari BP3 ini mengemukakan, pendataan ulang ini dilakukan untuk menyelamatkan arca-arca yang masih berada di luar Museum Radya Pustaka. Untuk langkah selanjutnya, kata dia, jika sudah mendapatkan izin dari pihak kepolisian, arca-arca ini akan diletakkan di tempat yang semestinya, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat. "Salah satu tempat yang paling memadai untuk penyimpanan arca-arca kuno ini kemungkinan hanya Museum Radya Pustaka," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007