Medan (ANTARA News) - Sedikitnya 50 rumah warga Desa Sumber Melati Diski, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, rusak dihantam angin puting beliung, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa manusia. Kepala Desa (Kades) Sumber Melati Diski, Amir Hamzah, ditemui di lokasi kejadian pada Senin menyebutkan, peristiwa itu terjadi bersamaan dengan turunnya hujan lebat. Desa Sumber Melati Diski yang berpenduduk enam juta jiwa itu, sekitar 16 Km arah Selatan Kota Medan atau sejauh delapan Kilometer lagi dari Kota Binjai. Menurut Hamzah yang sudah 10 tahun lebih menjabat kades di desa itu, baru kali inilah terjadi angin besar bertiup kencang yang melanda daerahnya. Sebelum angin bertiup kencang, hujan deras turun selama satu jam lebih. "Saat terjadinya peristiwa yang tidak diduga-duga sama sekali itu. Sebagian warga yang beragama kristiani sedang mengadakan natal bersama yang di pusatkan di daerah itu," katanya menjelaskan. Bahkan, jelasnya, atap seng bangunan gereja yang sudah berusia tua itu juga copot bertebangan akibat angin kencang tersebut. Begitu juga atap seng bangunan Pos Kesehatan Desa Sumber Melati Diski mengalami kerusakan. "Dinding bangunan rumah banyak yang roboh, sejumlah pohon pisang, kelapa juga ada yang tumbang ke jalan akibat angin kencang itu," ujarnya. Lebih lanjut ia mengatakan, peristiwa yang terjadi di desanya itu, sudah ditinjau oleh Camat Sunggal Drs Hasbi Nasution, dan seterusnya mengenai rumah yang hancur dan rusak sudah dilaporkan kepada Bupati Deli Serdang Amri Tambunan. Dari 50 rumah yang mengalami kerusakan, 18 diantaranya cukup parah dan beberapa diantaranya adalah rumah milik warga, Sahrul, Tulus Siahaan, Sugiatmo, S,Sihombing dan Toni Marbun. "Rumah milik warga S.Sihombiing yang rusak parah itu, baru saja selesai dibangun," katanya. Salah seorang warga Dusun VII yang rumahnya rusak, H.Siregar (65) mengatakan, saat terjadinya angin kencang itu, ia sedang mengikuti kebaktian di gereja. Ia baru mengetahui rumahnya rusak, setelah pulang di dapati bangunan rumah miliknya sudah jebol, atap seng sudah tak ada lagi di tempatnya. Hujan yang turun sangat deras pada saat itu juga ikut merendam bangunan rumahnya. "Kerugian yang dideritanya mencapai Rp8 juta lebih, akibat angin kencang yang terjadi pada sore hari itu.Tidak ada keluarganya yang korban atau mengalami luka-luka pada peristiwa itu," ujarnya. Mohan Siagian (37) warga Desa Sumber Melati Diski, mengatakan, angin yang bertiup sangat kencang pada Minggu sore itu, dikiranya terjadi bencana tsunami seperti yang pernah terjadi di Aceh. Atap seng bangunan rumah warga di desa itu ada yang terbang sejauh 150 meter ke sawah, bila sampai mengenai masyarakat bisa menimbulkan korban jiwa.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007