Seoul (ANTARA News) - Hana Financial Group, perusahaan jasa keuangan nomor empat di Korea Selatan, membeli 61 persen saham bank Indonesia yaitu PT Bank Bintang Manunggal, sebagai upaya menjadi pemain regional. Hana, yang 19 persen sahamnya dimiliki Temasek Singapura dan Goldman Sachs, menolak mengungkapkan nilai perjanjian transaksi saham tersebut. Namun CEO Hana, Yoon Kyo-joong kepada Reuters, Agustus lalu, mengatakan bahwa akuisisi itu akan membutuhkan dana sekitar 3 miliar won (3,2 juta dolar AS). Tidak lama setelah mendapat persetujuan dari bank sentral Indonesia, perusahaan Korea Selatan itu menambah modal di PT Bank Bintang menjadi 15 juta dolar, kata Hana dalam pernyataan persnya. "Di masa datang, kami berencana menambah modal lagi di bank tersebut dan mengembangkannya menjadi bank skala besar di Indonesia dengan menambah 200 cabang dalam lima tahun mendatang," kata Hana. Saat ini, bank tersebut mengoperasikan lima cabang, kata jurubicara Hana. International Finance Corporation menguasai 19 persen saham di PT Bank Bintang yang mempunyai aset total Rp244,9 miliar (26,28 juta dolar AS), sementara sisanya dimiliki investor Indonesia yang tidak diidentifikasi. Hana, dengan aset 150 miliar dolar AS, tengah menjajaki perluasan bisnis ke China, India dan Vietnam. Tujuannya agar Hana mempunyai operasi di luar negeri hingga 15 persen dari total aset dan 20 persen dari total pendapatannya pada 2015. Di China, kelompok bisnis ini berencana membuka unit bisnisnya sebelum akhir tahun, dengan modal 250 miliar won, setelah mendapat persetujuan awal dari pemerintah China awal tahun ini. (*)
Copyright © ANTARA 2007