Brisbane (ANTARA News) - Komunitas Muslim di negara bagian Queensland, Australia, termasuk mereka yang berasal dari Indonesia, merayakan Idul Adha 1428 Hijriah tidak bersamaan yakni dalam tiga hari yang berbeda 19, 20, dan 21 Desember 2007 sesuai keyakinan. Informasi yang dihimpun ANTARA dari komunitas Muslim Indonesia di Brisbane, Senin, menjumpai sejumlah masjid dan pusat pendidikan Islam di kota Brisbane dan sekitarnya akan menyelenggarakan shalat Idul Adha berjamaah meski mereka menetapkan harinya berbeda-beda. Presiden Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane (IISB), Mohamad Fauzi, mengatakan, Masjid West End misalnya merayakan Idul Adha pada Rabu (19/12) karena ulama masjid yang terletak di Jalan Princhester No.12, West End, Brisbane, itu merujuk pada jatuhnya wukuf di Arafah, Arab Saudi. "Jadi ada yang berpatokan kapan wukuf, namun ada juga yang berpendapat lain," katanya. Selain West End, masjid yang menyelenggarakan shalat Idul Adha pada 19 Desember pagi adalah Masjid Lutwyche yang beralamat di Jalan Fuller 33, Lutwyche, sedangkan para jamaah Masjid Rochedale yang beralamat di Jalan Logan 2674 Eight Miles Plains menyelenggarakan shalat Idul Adha pada Kamis pagi (20/12). Bagi warga Muslim yang merayakan Idul Adha hari Jumat (21/12), mereka dapat ikut shalat Id di Masjid Kuraby di Jalan Beenleigh 1408, Kuraby, atau di dua sekolah Islam yakni "Islamic School Durack" di Jalan Blunder 724, Durack, dan di "Islamic School Karawatha" di Jalan Acacia 49, Karawatha. Berbeda dengan perayaan Idul Adha di Tanah Air yang diisi dengan penyembelihan hewan kurban, komunitas Muslim manca negara di Australia umumnya mengawalinya dengan shalat berjamaah dan dilanjutkan dengan acara silaturrahmi dan makan bersama.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007