Aldila, berdasarkan laman resmi turnamen sebenarnya mengawali pertandingan dengan mulus hingga gim ketiga mampu unggul dengan skor 3-0, namun di gim keempat Jundakate memperkecil ketertinggalannya menjadi 3-1. Aldila kembali memperlebar keunggulannya di gim ke-4 hingga gim ke-7 dan mengakhiri set pertama dengan skor 6-1.
Walaupun menang mudah pada set pertama, Aldila melakukan dua kali kesalahan ganda pada gim pertama dan gim ketujuh, sehingga harus berbalik menyerah dengan skor yang cukup jauh, 3-6.
Pada set ketiga, Aldila mencoba bangkit. Petenis yang berada di peringkat 552 Wolrd Tennis Association (WTA) itu mencoba memberi perlawanan, namun lawan yang berperingkat 797 ini lebih dominan.
Di set ketiga yang berlangsung dengan durasi 1 jam 19 menit, Jundakate memimpin hingga gim keempat dengan skor 0-4 yang didapat dengan melakukan dua kali break, di gim kelima Aldila kembali melakukan dua kali kesalahan ganda, namun di gim kelima Aldila memperkecil ketertinggalannya menjadi 1-4. Jundakate kembali memperlebar keunggulannya menjadi 1-5 di gim keenam.
Di gim ke-7 dan ke-8 Aldila kembali melakukan break hingga memperkecil ketertinggalan menjadi 3-5, namun lagi-lagi Aldila harus mengakui keunggulan Jundakate di gim ke-9 dan menyudahi set ketiga dengan skor 3-6.
Dengan hasil tersebut Aldila gagal menyusul rekan satu negaranya Beatrice Gumulya dan Jessy Rompies yang berhasil melaju ke babak 16 besar dalam turnamen Singapore W25.
Kemenangan ini merupakan kemenangan pertama Jundakate atas Aldila dari tiga pertemuan, pada pertemuan sebelumnya di Sharm El Sheikh 26 ITF dan Nonthaburi ITF tahun 2017, Jundakate harus mengakui ketangguhan Aldila.
Pada pertandingan selanjutnya, di babak 16 besar Jundakate kembali berhadapan dengan petenis wanita asal Indonesia Jessy Rompies yang berhasil mengalahkan petenis Hong Kong Eudice Wong Chong dengan skor 1-2.
Baca juga: Beatrice Gumulya ke babak 16 besar Singapore W25
Baca juga: Jessy Rompies susul Beatrice ke 16 besar Singapore W25
Pewarta: Nova Wahyudi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019