"Kami sudah mendapat informasi terkait virus itu, sekarang sudah menjangkiti warga Singapura dan mengancam Batam, kita tetap waspada, takutnya dari Batam merambat ke sini," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Musi Rawas Utara Kusrianto di Muara Rupit, Rabu.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, Pemkab Musi Rawas Utara akan menyosialisasikan kepada masyarakat melalui petugas di setiap pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di tujuh kecamatan se-Kabupaten Musi Rawas Utara.
"Kami sudah sosialisasikan kepada petugas kesehatan di seluruh Puskesmas hingga tingkat desa, nanti petugas yang menyampaikan kepada masyarakat tentang bahaya penyakit cacar monyet ini," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan diri terhadap virus 'Monkeypox' dengan mencurigai orang-orang yang pernah pergi ke lokasi terjangkit penyakit akibat virus tersebut.
Selain itu, pencegahan penularan virus cacar monyet juga bisa dengan cara menghindari kontak langsung dengan tikus dan primata terinfeksi serta membatasi paparan langsung terhadap darah dan daging yang tidak dimasak dengan baik.
"Harus juga membatasi kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi juga harus dihindari, tapi untuk di Muratara sampai saat ini belum ada orang yang terinfeksi virus itu," kata dia.
Ia mengatakan seseorang yang terjangkit virus 'Monkeypox' memiliki penyakit dengan gejalah demam, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, nyeri otot, dan kekurangan energi.
"Untuk ciri fisiknya yakni muncul ruam kulit berwarna merah, menonjol, berisik dan gatal yang memenuhi wajah dan hampir seluruh bagian tubuh orang yang terjangkit," ujar dia.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019