Kediri (ANTARA News) - Tuan rumah Persik Kediri berhasil membalas kekalahannya dalam pertandingan sebelumnya, setelah menggundul tamunya, Persela Lamongan, dengan skor 4-0 (2-0) dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Ligina XIII Wilayah Barat di Stadion Brawijaya, Kediri, Jatim, Minggu petang. Kemenangan Persik dalam "derby Jatim" itu, dibuka melalui gol yang dicetak bomber asal Uruguay, Christian Gonzales di menit ke-15 setelah meneruskan umpan silang dari Khusnul Yuli. Gol ini menimbulkan protes para pemain Persela, lantaran Yuli berada dalam posisi "off-side" sebelum menyodorkan bola kepada Gonzales. Akibat protes ini, wasit Djumadi Effendi memberikan kartu kuning untuk pemain Persela, Marcio de Souza. Beberapa detik menjelang turun minum, Yuli berhasil menambah keunggulan bagi Persik, setelah tendangan spekulasinya dari jarak sekitar 20 meter, gagal diantisipasi kiper Persela, Fauzan Mubarok di menit ke-45. Tertinggal dua gol, Persela ganti menguasai jalannya permainan sejak "kick-off" babak kedua dimulai. Namun sayang, serangan demi serangan yang dibangun Marcio de Souza dan kawan-kawan gagal membuahkan hasil, karena rapatnya pertahanan tim tuan rumah yang digalang Fallah Johnson, Aris Budi Prasetyo, dan Aris Indarto. Justru karena asik menyerang, Persela lupa akan pertahanan. Christian Gonzales yang menerima umpan dari tengah lapangan berhasil melepaskan diri dari kawalan dua pemain belakang Persela. Namun belum sempat menceploskan bola ke gawang, Gonzales terjatuh setelah berbenturan dengan kiper Mubarok di kotak terlarang. Keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti akibat benturan tersebut, memicu protes pemain Persela yang menganggap, Gonzales hanya "diving" saat hendak melawati Mubarok. Lagi-lagi protes tersebut berbuntut keluarnya kartu kuning, kali ini untuk gelandang serang Persela, Maxmiliano. Hadiah penalti itu tak disia-siakan Gonzales setelah tendangan kaki kirinya mampu mengecoh Mubarok di menit ke-68. Kendati tertinggal tiga gol, para pemain Persela tetap bersemangat melakukan serangan secara bervariasi mulai dari tengah lapangan hingga menusuk jantung pertahanan tim tuan rumah, melalui kedua sayapnya. Sayang beberapa peluang emas gagal dimanfaatkan dengan baik. Tendangan Jeferson hanya membentur mistar gawang Persik yang dijaga Wahyudi. Demikian pula tendangan bebas Marcio de Souza, hanya melahirkan tendangan penjuru setelah ditepis kiper Wahyudi. Bahkan serangan bertubi-tubi itu membuat pertahanan Persik kalang-kabut. Palang pintu Persik, Fallah dan Indarto sampai harus menerima kartu kuning dari wasit asal Malang itu, karena melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Persela saat berupaya mengamankan daerah pertahanannya. Walau begitu, Persik kembali memanfaatkan kelengahan Persela yang asik menyerang. Kali ini melalui aksi individual Ronlad Fagundez di menit ke-84 yang memaksa kiper Persela, Mubarok memungut bola dari gawangnya sendiri untuk keempat kalinya. Dengan kemenangan 4-0 ini, Persik berhasil menuntaskan dendamnya atas musuh bebuyutannya itu, setelah di putaran pertama menyerah 1-2 beberapa waktu lalu di kandang Persela. Sementara itu, meskipun kalah dengan skor telak, Manajer Persela, H Masfuk mengaku, tidak kecewa lantaran para pemainnya telah berkerja keras dalam pertandingan di bawah guyuran hujan deras sejak babak pertama. "Anak-anak sudah tampil bagus, tapi anda bisa melihat sendiri kepemimpinan wasit. Inilah yang mengakibatkan mental anak-anak sedikit terpengaruh," kata Bupati Lamongan itu. Sedang Manajer Persik, MA Maschut menyatakan, kemenangan besar timnya itu sangat membanggakan, mengingat pertandingan tersebut merupakan pertandingan kandang Persik yang terakhir, karena dua pertandingan sisa akan dilakoni Harianto dan kawan-kawan di kandang Persitara Jakarta Utara, pada 27 Desember dan Sriwijaya FC Palembang, pada 30 Desember 2007. "Sebagai bentuk rasa syukur kami atas lolosnya tim ini ke babak delapan besar, kami akan memotong sapi untuk kurban pada Hari Raya Idul Adha besok lusa. Dagingnya akan kami bagikan ke sejumlah panti asuhan," kata Walikota Kediri itu usai pertandingan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007