Kupang (ANTARA) - Badan usaha milik desa (BUMDes) di Desa Puna, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah membentuk sebuah perusahaan berupa perseroan terbatas (PT) untuk mengelola usaha penambangan batu pecah di daerah setempat.
"Ada BUMDes di Desa Puna, TTS, sudah punya PT yang didukung pemerintah provinsi dengan memberikan wilayah izin usaha pertambangan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk, di Kupang, Rabu.
Ia pun mengapresiasi upaya pemerintah dan warga di Desa Puna yang menurutnya, sudah berhasil memanfaatkan BUMDes untuk mengelola potensi yang dimiliki desa tersebut.
Produk batu pecah yang dihasilkan, lanjutnya, bahkan sudah dipasarkan secara luas dan mampu memberikan keuntungan bagi desa setempat.
Ia mengatakan, pihaknya terus mendorong agar pengelolaan BUMDes seperti di Desa Puna diterapkan untuk desa-desa lainnya di provinsi setempat sesuai dengan potensi yang dimiliki.
"Memang tidak meski harus membentuk PT tapi prinsipnya satu BUMDes satu produk unggulan yang dihasilkan dari potensi yang ada di masing-masing desa," katanya.
Petrus Manuk mengatakan, saat ini BUMDes di provinsi berbasiskan kepulauan itu terus bertumbuh pesat dengan jumlah yang tercatat sudah mencapai 1.087 BUMDes.
Namun belum banyak BUMDes berhasil dikelola secara baik untuk mendatangkan keuntungan bagi desa seperti yang ada di Desa Puna tersebut.
Untuk itu, dari ribuan BUMDes yang telah terbentuk, pihaknya fokus menghasilkan100 BUMDes yang akan diperkuat sebagai unggulan.
"Kami sedang seleksi 100 BUMDes dari berbagai daerah di NTT yang selanjutnya akan diperkuat dari sisi sumber daya manusia maupun kelembagaan agar menjadi BUMDes yang betul-betul hebat," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019