Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memanfaatkan letak geografis NTT untuk mensejahterakan masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu.
“Kita harus bisa memanfaatkan letak geografis kita ini agar sungguh mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat NTT," katanya saat membuka kegiatan Seminar Sinkronisasi Kebijakan Pertahanan Negara di Provinsi NTT di Aula Fernandes Kantor Gubernur Sasando, Kupang Rabu (15/5).
Ia mengatakan bahwa NTT telah memberikan kepada dunia internasional Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang sangat potensial. Terutama untuk pelayaran kapal-kapal perdagangan internasional ke Australia dan Selandia Baru.
Oleh karena itu menurut dia potensi itu harus dimanfaatkan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di NTT ini.
"Oleh karena itu saya mengharapkan para pejabat di Kantor Wilayah Kemenham NTT memperjuang ke Kementerian Pertahanan dan pemerintah pusat supaya kapal-kapal dagang internasional tersebut diwajibkan menyinggahi NTT. Inilah yang dinamakan geoekonomi, letak geografis kita manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar dia.
Dirinya menginginkan kapal-kapal yang melewati perairan NTT harus mengisi persediaan di NTT seperti di Alor, mengisi air, turun membeli sayur dan kebutuhan lainnya.
Josef yang pernah menjadi staf khusus Kemenkuham itu juga menyinggung letak geografis NTT yang berbatasan dengan dua negara yakni Australia dan Timor Leste.
"NTT memiliki posisi penting secara geostrategis dan geopolitik. Bayangkan di Oekusi , sudah sangat maju, jalannya lebar-lebar. Punya mobil pembersih jalan tiga. Sementara kita masih ketinggalan dalam hal ini," ungkap dia.
Hal lain yang perlu juga diperhatikan dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional, kata alumnus Lemhanas itu, adalah sumber daya manusia.
Menurut dia Jumlah penduduk bisa menjadi kekuatan tapi bisa juga jadi kelemahan. Kalau manusia khususnya kualitasnya tidak diperhatikan, pertahanan bisa goyah dan ketahanan akan roboh.
“Pendidikan itu paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Juga mesti didukung dengan pendidikan karakter agar punya integritas. Kita di NTT masih punya kemampuan literasi yang rendah. Di kampung-kampung, orang masih punya anggapan kalau baca koran, berarti kurang kerjaan," ujar dia
Padahal, hal ini penting untuk asa otak dan perluas pengetahuan. Oleh karena itu dirinya bersama Gubernur NTT pelan-pelan ajak tokoh masyarakat dan agama untuk bersama-sama membalikkan keadaan tersebut.
Baca juga: Indonesia negara kepulauan pertama miliki bagan pemisahan air laut
Baca juga: TNI-AU Temukan Pencemaran di Alur Laut Kepulauan Indonesia
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019