London (ANTARA) -

Sekitar 200 akademisi, dan para pelajar serta diaspora Indonesia dari berbagai negara akan menyampaikan gagasan melalui tulisan ilmiah, presentasi dan diskusi dalam pertemuan ilmiah yang dikenal dengan nama Indonesian Scholars International Convention (ISIC) diadakan di kota Nottingham pada bulan Juni mendatang.

Temu ilmiah diprakarsai Persatuan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK) dan didukung KBRI London, bertujuan memberikan ruang diskusi tentang isu terkini di pelbagai bidang, baik bagi masyarakat ilmiah, dan mahasiswa Indonesia dari berbagai negara.

Panitia Temu ilmiah yang dikenal ISIC 2019, Hafid Prasetyo kepada Antara London, Selasa mengatakan temu ilmiah diadakan selama dua hari tanggal 22-23 Juni mengusung tema "Mencakup ketahanan Indonesia 2045: suatu pendekatan tiga arah ekonomi, sosial dan pembangunan infrastruktur dari perskpektif Indonesia-UK (Embracing Indonesia Resilience 2045: A Triple-Helix Approach of Economic, Social and Infrastructure Developments from Indonesia-UK Perspective).

Sejumlah pembicara, narasumber ahli, dan peneliti senior akan turut hadir baik yang berasal dari Indonesia maupun Inggris. Mereka akan urun pandangan dan gagasan sesuai dengan kompetensi di bidang masing-masing, baik dari sisi kepemerintahan, akademik dan industri.

Dikatakannya acara ini adalah mempromosikan inovasi terkini yang sedang dipelajari atau dikembangkan di Indonesia, sehingga melalui diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan dan masukan bagi berbagai pihak yang terkait dalam menghadapi tantangan di era globalisasi ini.

Melalui acara ini diharapkan ada berkontribusi untuk mempersiapkan dan mendukung perkembangan di Indonesia menuju usianya yang ke-100 pada tahun 2045. Kegiatan utama ISIC 2019 terbagi ke dalam empat sesi, yaitu meliputi sesi sidang umum, sesi diskusi paralel, presentasi lisan, serta presentasi poster.

Menurut rencana narasumber yang akan mengisi acara di antaranya Yohana S. Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, Achsanul Qosasi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Ahmad Yuniarto, mantan CEO Schlumberger Indonesia dan pendiri Biru Peduli Foundation.

Selain temu ilmiah, juga dilangsungkan Indonesian Festival 2019 yang memperkenalkan budaya Indonesia mendampingi ISIC 2019 dan diadakan tanggal 23 Juni. Bagi mereka yang Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai ISIC 2019 atau bahkan ingin turut serta berpartisipasi di dalam kegiatan bisa langsung mengunjungi laman resmi melalui tautan http://isic2019.ppiuk.org/. Selain itu informasi lainnya juga bisa diakses melalui akun media sosial Instagram resmi ISIC @isic_ppiuk.
Baca juga: PPI UK gelar seminar kontribusi untuk Indonesia
Baca juga: Dubes minta pelajar di Inggris tingkatkan perannya promosikan Indonesia
Baca juga: 20 karya mahasiswa bahas enerji terbarukan dalam temu ilmiah London

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019