Denpasar (ANTARA News) - Sejumlah gadis yang diperdagangkan dari Jawa Barat ke Bali, terungkap dijual seharga Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per orang kepada para penadah di beberapa tempat hiburan malam di Denpasar dan Kuta, Kabupaten Badung. Petugas pada Ditreskrim Polda Bali di Denpasar, Sabtu mengatakan, dari hasil penyelidikan di lapangan, diketahui bahwa orang yang membawa anak gadis dari Tatar Sunda itu telah menjualnya kepada beberapa "mami" di Bali dengan harga bervariasi. Harganya bervariasi antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per orang, namun ada juga yang di atas itu. Tergantung tingkat kecantikan dan keluwesan anaknya, kata polisi. Sindikat penjualan anak gadis dari Jawa Barat ke Bali tersebut, terungkap setelah dua tersangka pelakunya, Pur dan On, berhasil diringkus petugas. Terkait penangkapan Pur dan On yang diduga selaku kaki tangan dari sebuah sindikat, jajaran Polda Bali kini masih memburu pelaku yang diduga telah bertindak selaku gembongnya. Polisi mengatakan, kuat dugaan kalau kasus jual-beli anak gadis antarpulau yang kini mencuat ke permukaan, dilakukan oleh suatu sindikat yang cukup terorganisir. Mengingat itu, lanjut dia, pihaknya kini masih berupaya keras untuk dapat menangkap si pelaku yang tertindak sebagai "dalang" dalam kasus tersebut. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban yang dihubungi terpisah, membenarkan kalau pihaknya kini tengah berupaya untuk dapat mengungkap kasus tersebut secara tuntas, termasuk meringkus tersangka dalangnya. "Kita duga ada dalang yang berperan. Karenanya, kini kita buru orang yang telah `mengomandani` aksi yang bejat itu," katanya. Kasus jual-beli anak wanita antarpulau tersebut mencuat setelah salah seorang korbannya, gadis Rky (17), berhasil kabur dari "sarang penyamun" di Denpasar, kemudian datang melapor kepada pihak Polda Bali. Dari laporan gadis asal Indramayu, Jawa Barat, yang telah dijual oleh sindikat ke sebuah tempat hiburan malam di Jalan Teuku Umar Denpasar itu, polisi sejak pertengahan pekan ini berhasil meringkus Pur dan On. Selain menangkap tersangka pelaku, petugas juga memeriksa seorang "mami" pada tempat hiburan malam Akasaka Denpasar, yang diduga ada kaitannya dalam kasus tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007