Padang (ANTARA News) - Pakar gempa dari Universitas Andalas, Dr Badrul Mustapa mengatakan isu akan terjadi gempa besar di laut wilayah Sumatera Barat pada 23 Desember 2007 tidak memiliki dasar yang bisa dipertanggungjawabkan. "Itu ramalan yang tidak punya dasar, dan karena itu masyarakat diminta tetap tenang," katanya di Padang, Sabtu. Ia mengatakan isu yang kabarnya bersumber dari seorang ahli gempa Australia tersebut aneh, karena dari pertemuan para pakar gempa dunia di Padang, 24-28 Agustus 2005 disimpulkan bahwa gempa tidak bisa diramalkan secara keilmuan maupun teknologi, dan sampai sekarang belum ditemukan metode apa yang bisa meramal akan terjadi gempa. Akibat isu itu, kata dia, sebagian warga Kota Padang dan sekitarnya menjadi was-was. "Kalau badai dan gelombang pasang yang terkait dengan meteorologi bisa diramal, karena variabelnya bisa diukur," katanya. Sedangkan mengenai kekhawatiran akan terjadi gempa susulan setelah gempa 12-13 September 2007 yang pusat gempanya di Muko-Muko, Bengkulu, menurut Badrul hal itu tidak perlu ditakutkan, karena hanya gempa susulan dan intensitasnya akan terus mengecil. "Setelah gempa pada 12-13 Sepetember 2007, memang diperkirakan masih akan terjadi gempa susulan hingga Maret 2008, atau enam bulan lebih setelah gempa pertama terjadi," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007