Nusa Dua (ANTARA News) - Negosiator AS Paula Dobriansky akhirnya menyatakan, pihaknya sepakat menghasilkan konsensus bersama dalam "Bali Roadmap" setelah menerima sejumlah tekanan pada sidang pleno Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC).
"Tetap penting bagaimana kita mencari kesepakatan berikutnya hingga menghasilkan keputusan dalam pertemuan di Kopenhagen pada 2009," katanya yang kali ini disambut tepuk tangan meriah peserta pleno yang terdiri dari ratusan delegasi dari 189 negara di Nusa Dua, Bali, Sabtu.
Ia mengaku mendengar banyak pernyataan komitmen kuat yang disampaikan negara-negara berkembang dalam pleno untuk berperan juga dalam mengatasi perubahan iklim.
Sebelumnya Wakil Menlu untuk Demokrasi dan Masalah Global itu mengatakan, penolakannya atas draft keputusan untuk mengatasi perubahan iklim karena terlalu banyak mengakomodasi kepentingan negara-negara berkembang dan memberatkan pihaknya.
Ketika menolak draft yang dibuat selama 12 hari di Bali tersebut Dobriansky sempat diteriaki "whooo..." oleh yang hadir.
Oleh delegasi Afrika Selatan pernyataan Dobriansky yang pertama sempat ditegur sebagai yang paling tak berkesan.
Presiden Para Pihak (CoP) Rachmat Witoelar akhirnya juga menyatakan penghargaan dan terima kasih atas "melunaknya" sikap AS yang sempat menjadi penyebab kebuntuan perundingan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007