Garut (ANTARA News) - Pondok Pesantren (Pontren) Bidayatul Hidayah beserta rumah milik Pimpinan Pontren-nya Oim Abdurochim, di Leles, Garut, Jabar, dirusak ratusan massa karena diduga mengajarkan aliran sesat yang meresahkan masyarakat.
Kapolres Garut AKBP Eko Budi Sampurno mengemukakan, Sabtu, di Garut, peristiwa yang berlangsung Jumat malam sekitar pukul 21.30 WIB itu masih dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian.
Para pelaku pengrusakan, banyak diantaranya yang membawa benda tajam seperti samurai, mengobrak-abrik Pontren dan rumah milik pimpinannya, sekurangnya tiga orang mengalami luka-luka.
Korban luka yang masih kerabat dekat dan saudara Pimpinan Pontren tersebut diantaranya H. Gofar, Ny. Sadiyah dan Juju telah mendapatkan perawatan.
Aksi itu tidak berlangsung lama berkat kesigapan unsur keamanan dan ketertiban, termasuk dari Dalmas Polres Garut yang dengan segera dapat menguasai keadaan.
Pontren yang berlokasi di Kampung Pangauban RT.03/05 Desa Jangkurang Kecamatan Leles Garut ini, kini dalam pengamanan pihak Kepolisian antara lain dengan pemasangan
police line.
Kapolres Garut juga menegaskan, pihaknya belum melakukan penangkapan terhadap para tersangka pelaku yang diduga terdiri dari masyarakat setempat termasuk dari Kecamatan Banyuresmi dan Cisurupan.
Penyelidikan dilakukan dengan meminta keterangan dari saksi korban, untuk mengembangkan kasus tersebut, sedangkan dugaan jenis aliran sesatnya juga masih terus diselidiki, tegasnya.
Sementara itu, Camat Leles Mamat Rachma, menyatakan, unsur pemerintahan setempat bersama Muspida Kabupaten Garut dan unsur keamanan lainnya termasuk Dalmas Polres terus melakukan pengamanan hingga Sabtu.
Mamat menyerukan, agar berbagai lapisan masyarakat dapat menahan diri menyikapi peristiwa itu sekaligus tidak terpancing tindakan anarkis, melainkan menyerahkannya tersangka pelaku kepada aparat berwajib.
Camat mengatakan, aliran sesat yang dituduhkan terhadap Pontren tersebut hingga kini masih simpang siur, namun diindikasikan mengenai perbedaan akidah.
Dia mengungkapkan, aparat pemerintahannya juga turut melakukan inventarisasi jenis kerusakan serta kerugian material yang terjadi pada Pontren dan rumah Pimpinannya itu. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007