Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen PBB Ban Ki Moon akan berpidato di depan sekitar 190 delegasi Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) sebelum sidang tersebut dijadwalkan ditutup di Nusa Dua Bali, Sabtu. Pidato yang rencananya memakan waktu 30 menit itu dimaksudkan untuk mendorong upaya perundingan draft Bali Roadmap --hasil dari sidang UNFCCC-- yang sangat alot. Sebelumnya sidang UNFCCC di Nusa Dua Bali, yang seharusnya diputuskan Sabtu pagi pukul 10.30 Wita kembali molor karena India and China keberatan pada draft tentang Perubahan Iklim dalam poin target penurunan emisi. Menurut mereka, negara-negara maju yang sudah menjadi pengemisi jauh sebelum negara berkembang seharusnya melakukan penurunan emisi lebih banyak daripada negara berkembang. Setelah semalaman bergadang untuk menyelesaikan batas akhir pembicaraan, India menginginkan teks final diubah sebagai upaya membuat negara-negara maju memiliki peran dalam teknologi bersih dan pendanaan untuk menolong pihak yang rentan mengatasi pemanasan global. "Ini tidak bisa diterima," kata seorang delegasi China ketika Presiden Konferensi Para Pihak (CoP) ke-13 UNFCCC Rachmet Witoelar baru memulai sidang, sehingga sidang pun kembali ditunda. Hingga saat ini, para delegasi yang bersidang kembali berunding dan sebagian lagi menunggu. Belum diketahui berapa lama sidang akan dimulai lagi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007