Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu pagi, menerima kunjungan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di sela sidang pleno COP-13 di Nusa Dua, Bali.
Pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu dimaksudkan untuk mendorong upaya perundingan draft Bali Roadmap --hasil dari sidang Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim/UNFCCC-- yang sangat alot.
Ban Ki-moon yang sedianya harus bertolak ke Jakarta seusai melakukan kunjungan ke Dili, kembali ke Bali menyusul belum tercapainya kesepakatan di sidang UNFCCC.
Sidang UNFCCC yang dijadwalkan selesai pada Jumat (14/12) lalu telah mengalami penundaan sehari karena sulitnya kesepakatan tercapai.
Sebelumnya pada Kamis (13/12) kedua orang tokoh itu telah melakukan pertemuan tertutup guna membahas sejumlah permasalahan yang menjadi kendala dalam perundingan.
Dalam pertemuan itu kedua tokoh sepakat untuk melakukan segala upaya guna menyukseskan pertemuan Bali.
UNFCCC yang telah berlangsung selama dua pekan diikuti oleh delegasi dari sedikitnya 189 negara. Para delegasi itu membahas mengenai sistem pengaturan baru penurunan emisi pasca periode pertama Protokol Kyoto, 2012.
Sementara itu pada Jumat (14/12), Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda meminta publik untuk tidak menganggap perundingan draf Bali Roadmap dalam sidang UNFCCC adalah buntu.
"Jangan dianggap buntu seperti jalan buntu yang tidak ada jalan keluarnya," kata Hassan menanggapi kabar tentang perundingan UNFCCC yang buntu.
Menurut Hassan, saat ini seluruh delegasi sedang mencoba merangkum dan mengambil jalan tengah dari sekian banyak usulan yang beredar.
"Itu biasa jika dalam suatu perundingan tidak tercapai kesepakatan," ujarnya.
Menlu mengatakan keseluruhan proses perundingan berlangsung konstruktif karena seluruh delegasi bersemangat membuat pertemuan Bali berhasil. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007