Jakarta (ANTARA News) - PT DuPont International, perusahaan pestisida asal Wilmington Amerika Serikat menunjuk Indonesia sebagai basis produksi massal dari Prevathon, produk pestisida berbahan aktif Klorantraniliprol untuk pasar Asia Tenggara. Global Product Manager PT DuPont International, Philip Rollinson di Jakarta, Sabtu mengatakan, pestisida itu akan diproduksi di dua pabrik perusahaan tersebut yang berlokasi di Sidoarjo dan Pasuruan Jatim. DuPont telah menghabiskan anggaran riset sebesar 100 juta dolar AS selama tujuh tahun untuk melakukan riset mengenai pestisida tersebut. "Pestisida ini menurut komisi pestisida dunia termasuk kategori pestisida kelas empat atau ramah lingkungan," katanya. Sementara itu Direktur Bisnis DuPont ASEAN, Tan Soo Keong mengatakan, luas lahan pertanian yang potensial di Asia Tenggara mencapai 40 juta hektar yang sekitar 30 persennya di antaranya berada di Indonesia. "Potensi pasar yang besar dengan total lahan pertanian seluas 11 juta hektar dengan kemampuan sumber daya manusianya yang baik, menjadikan Indonesia sebagai pilihan yang tepat," katanya. Menurut Direktur Bisnis PT DuPont Indonesia (DAPI), Nandang M. Holil, di pasar Indonesia, Prevathon diluncurkan akhir November 2007 dan baru mendapat registrasi dari Departemen Pertanian untuk mengatasi hama sasaran yang berordo Lepidoptera (ulat-ulatan), seperti Meruca testulalis pada kacang panjang dan Spidoptera litura pada cabe. Sedangkan rekomendasi untuk penggunaan pada tanaman padi masih menunggu persetujuan Menteri Pertanian karena produk baru itu sedang diujikan untuk jenis tanaman padi di Balai Besar Penelitian padi Sukamandi Subang. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007