Jakarta (ANTARA) - Setelah ditata ulang selama empat bulan, Galeri Nasional Indonesia (GNI) kembali membuka pameran tetap berdasarkan konsep baru yang dirancang tim Kurator Bayu Genia Krishbie dan Teguh Margono.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, menyatakan penataan ulang ini bertujuan memberikan penyegaran terhadap tampilan pameran tetap koleksi GNI, juga memamerkan karya koleksi galeri maupun negara yang belum pernah ada di Pameran Tetap.
“Dibukanya kembali Pameran Tetap Koleksi GNI melalui konsep penyajian yang baru ini merupakan wujud upaya GNI dalam memberikan layanan edukasi–kultural sekaligus kesempatan bagi publik untuk mengakses, mendapatkan pengetahuan atau informasi, memahami, serta mengapresiasi karya-karya para perupa Indonesia, dan juga mengenal lebih dekat sosok para perupa Indonesia melalui presentasi karyanya,” kata Pustanto dalam keterangan pers, Selasa.
Ruang Pameran Tetap Koleksi GNI pernah ditata pada periode 2013-2015. Sebelum itu, ruang tersebut menghadirkan karya perupa Indonesia dan mancanegara berdasarkan kurasi tertentu, bergantian secara periodik.
Kini, Pameran Tetap Koleksi GNI disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial. Pertama, Monumen Ingatan berisi karya yang terbagi dalam tujuh periode penting perjalanan seni rupa Indonesia, dari zaman kolonialisme hingga globalisasi dan demokratisasi.
Ada pula PARIS 1959 JAKARTA 1995 berisi karya-karya koleksi internasional GNI dari hibah seniman-seniman dunia berbasis di Paris pada 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok 1995 di Jakarta.
Ketiga, KODE /D berupa pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang 1999-2019.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019