Fenomena tersebut diduga akibat adanya kenaikan harga tiket pesawat sehingga warga saat ini beralih ke kapal lautJayapura (ANTARA) - Jumlah penumpang kapal PT Pelni dari Jayapura tujuan ke berbagai daerah di Indonesia melonjak hingga 100 persen sejak Desember 2018.
"Fenomena tersebut diduga akibat adanya kenaikan harga tiket pesawat sehingga warga saat ini beralih ke kapal," kata Pjs Kepala PT Pelni Jayapura Bambang di Jayapura, Selasa.
Dikatakan, kenaikan jumlah penumpang kapal terjadi sejak Desember 2018 dan diprediksi masih terus berlangsung hingga beberapa waktu ke depan termasuk menjelang Idul Fitri 1440 H.
Kapal-kapal Pelni yang dioperasikan dari dan ke Pelabuhan Jayapura tercatat lima kapal yakni KM Dabonsolo, KM GN Dempo, KM Sinabung dan KM Ciremai.
Sedangkan KM Labobar hingga kini belum ada jadwalnya, kata Bambang seraya menambahkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang Pelni akan menambah satu kapal yakni KM Tidar yang mulai beroperasi Kamis (16/5).
Rute kapal itu adalah Makassar-Bau-bau-Namlea-Ambon-Tual-Dobo-Kaimana-Fakfak-Sorong-Manokwari-Nabire-Serui-Biak-Manokwari-Sorong-Manokwari-Biak-Serui-Nabire.
"KM Tidar yang dijadwalkan tiba di pelabuhan Jayapura Selasa (28/5) akan melayani rute Jayapura-Biak-Serui-Nabire-Sorong," kata Bambang.
Bambang yang menjabat Kabag Administrasi dan Umum Pelni Jayapura itu menambahkan daya angkut kapal-kapal putih milik Pelni mencapai sekitar 1.200-an penumpang.
Jumlah tersebut masih masih sesuai dengan daya angkut karena saat ini Pelni memberlakukan satu tiket sudah langsung diberi tempat tidur karena sebagian besar kapal sudah dimodifikasi untuk kelas ekonomi. “Tidak ada lagi penumpang yang menumpang kapal tidak memiliki seat,” kata Bambang.
Baca juga: Pelni siapkan sepuluh kapal hadapi mudik Lebaran
Baca juga: Pelni siapkan tiga kapal untuk melayani mudik lebaran di Kepri
Baca juga: Kapal perintis disiagakan untuk layani wilayah timur
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019