London (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Muhammad Nuh, memimpin Sidang Forum Global Uni Telekomunikasi Internasional (International Telecommunication Union/ITU) di Jenewa, Swiss, yang membahas pengunaan telekomunikasi yang efektif dalam manajemen bencana dan penyelematan. Sekretaris Kedua di Perwakilan Tetap RI (PTRI) Jenewa, Yasmi Adriansyah, dalam keterangannya yang diterima ANTARA News London, Jumat, mengatakan bahwa dalam sidang yang dihadiri Sekjen ITU dan sejumlah menteri tersebut Indonesia berbagi pengalamannya dalam penggunaan teknologi komunikasi dalam penanganan bencana alam. Menkominfo mengatakan, teknologi komunikasi dan informasi (ICT) merupakan teknologi yang mutlak di dalam penanganan bencana alam guna meningkatkan pemahaman akan perubahan status suatu bencana, dari tingkat "awas" (awareness) ke "siaga" (alertness) sampai dengan "siap" (readiness), ujarnya. Dalam "Global Forum on Effective Use of Telecommunication/ICT for Disaster Management: Saving Lives, International Telecommunication Union (ITU)" tersebut, M. Nuh selaku wakil Indonesia memaparkan pengalamannya dalam menangani bencana alam yang berskala sangat besar baik ketika Tsunami melanda Aceh pada Desember 2004 dengan korban mencapai 150.000 jiwa maupun bencana lainnya. Menurut Menkominfo, pada saat pasca bencana, keperluan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (ICT) menjadi semakin tidak terelakkan dan perbaikan akan fasilitasnya menjadi prioritas utama, dalam hal ini, pemerintah Indonesia melakukan kerjasama dengan siapapun yang mempunyai peralatan komunikasi, baik dari militer maupun pengguna radio amatir. Dikatakannya, belajar dari pengalaman penanganan tsunami, Pemerintah Indonesia dengan menggunakan ICT semakin siap dalam menghadapi bencana. Ia memberi contoh dari kesiapan tersebut, korban bencana gempa bumi dan tsunami di Yogyakarta dapat dikurangi secara drastis sampai dengan 10.000 jiwa. Bencana serupa di Pangandaran dapat dikurangi sampai dengan 200 jiwa. Demikian juga bencana gempa bumi berskala 8,7 Skala Richter (SR) di Bengkulu yang menelan korban hanya 50 jiwa. Pada sesi penutupan, sidang Global Forum mengeluarkan deklarasi yang intinya, antara lain ICT dapat membantu mengantisipasi bencana yang akan terjadi melalui monitoring, deteksi termasuk bencana yang ditimbulkan dari pemanasan global dan perubahan iklim. Kebijakan pemerintah yang kondusif sangat penting untuk mendukung sosialisasi ICT, demikian yang dikemukakan M. Nuh. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007