Jakarta (ANTARA News) - Indeks Hrga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, tertekan sebesar 0,57 persen atau 15,668 poin menjadi 2.740,061 pada penutupan Jumat, karena pengaruh pelemahan indeks regional. "Selain karena kondisi global yang masih belum menentu, pelemahan indeks regional mempengaruhi pelemahan IHSG pada sesi penutupan kali ini," kata Analis Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, di Jakarta, Jumat. Beberapa indeks regional mengalami penurunan pada penutupan hari ini, seperti Hang Seng, Hongkong, turun 0,65 persen menjadi 27.563,64, indeks Nikkei, Jepang, turun 0,14 persen menjadi 15.514,50, dan indeks Strait Times, Singapura, turun 1,13 persen menjadi 3.439,94. Selain itu, menurut dia penurunan saham telkom juga mendorong pelemahan indeks kali ini. "Hal ini karena biasanya saham telkom menjadi semacam pemicu bagi saham-saham lainnya," katanya. Saat ini, menurut dia indeks sedikit lesu terkiat dengan sentimen pasar yang masih belum bergairah lagi serta menghadapi liburan akhir tahun. Sedangkan sejumlah saham yang ramai di perdagangkan pada sesi penutupan kali ini seperti Central Proteina Prima (CPRO) menurut dia karena adanya berita baik dari perusahaan tersebut. "Adanya kegiatan revitalisasi tambak yang dilakukan di blitar mulai Desekmber ini dan sisany pada Januari serta pembiayaan dari BRI senilai Rp2 triliun membuat perusahaan ini dipandang akan menjadi lahan pendapatan pada tahun depan," katanya. Sementara itu, IHSG di BEI mencatat beberapa saham mengalami peningkatan harga diantaranya saham INTP naik Rp150 menjadi Rp7.850, Saham UNTR naik Rp150 menjadi Rp10.700, dan saham PTBA naik Rp100 menjadi Rp11.850. Sedangkan beberap saham tercata mengalami penurunan dianatranay saham INCO turun Rp1.000 menjadi Rp95.000, saham AALI turun Rp250 menjadi Rp25.550, dan Saham TLKM turun Rp200 menjadi Rp10.400. Pada penutupan akhir pekan ini, frekuensi perdagangan indeks mencapai 41.427 dengan volume sebesar 2,272 miliar saham, dan total nila Rp3,109 triliun. Dan pada penutupan kali ini, saham LQ 45 juga mengalami tekanan sebesar 0,77 persen atau turun 4,669 poin menjadi 602,988. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007