Mataram (ANTARA) - Gempa bumi tektonik mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dua kali berturut-turut pada Selasa, pukul 14.19 WITA berkekuatan magnitudo 4,0 dan pukul 14.32 WITA dengan magnitudo 4,2, namun tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa pusat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,0 terletak pada koordinat 8,23 lintang selatan dan 116,46 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 kilometer (km) timur laut Kabupaten Lombok Utara, pada kedalaman 10 km.
Sedangkan pusat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,2 terletak pada koordinat 8,22 lintang selatan dan 116,48 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 km timur laut Kabupaten Lombok Utara, pada kedalaman 10 km.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif, hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores (Flores back arc trust).
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kabupaten Lombok Utara III "Modified Mercalli Intensity" (MMI) dan Mataram II. Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Agus menambahkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Namun, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id). (*)
Pewarta: Awaludin
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019