Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Garuda) membantah bahwa otoritas penerbangan telah menghentikan atau melarang terbang (grounded) terhadap salah satu pesawatnya yang sempat diduga mengalami kebocoran sistem pelumas mesin.
"Bukan `grounded`, tapi menjalani perbaikan untuk beberapa waktu. Setelah OK, pesawat itu bisa diterbangkan lagi. Kalau `grounded` itu `kan dilarang terbang'," kata Kepala Komunikasi Eksternal Garuda, Singgih Handoyo, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, dia mengakui bahwa mesin sebelah kanan pesawat B737-400 dengan nomor penerbangan GA 234, bocor pada sistem pelumasnya (oil leak).
"Pelumasnya keluar. Netes. Sekarang masih diperbaiki. Saat di udara dilaporkan berasap. Pesawat itu sempat terbang sekitar 30 menit, tapi demi keselamatan, PIC-nya memutuskan untuk kembali," katanya. PIC yang dimaksudnya adalah "Pilot in Command" atau pilot selaku pemegang komando.
Dia menjelaskan, pesawat yang mengangkut 119 penumpang kelas ekonomi dan 14 kelas bisnis itu diterbangkan oleh Capt. Abdul Rahmad dengan rute Jakarta-Semarang, dan tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 09.19 WIB.
Seluruh penumpang kemudian diistirahatkan di ruang tunggu eksekutif (eksekutif lounge) Garuda di terminal 2 keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat pengganti dengan jenis yang sama dijadwalkan diterbangkan pada pukul 16.00 WIB.
"Hanya saja dari 133 penumpangnya, 35 sudah membatalkan, sedangkan 13 lainnya sudah diterbangkan dengan GA-236 jam 11.00 WIB sehingga masih tersisa 85 orang," kata Singgih menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007