Kendari (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto mengatakan 34 personel gabungan TNI dan Polri yang ditugaskan mengamankan tahapan Pemilu 2019 menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas karena sakit.
"TNI bersama Polri menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mengawal proses demokrasi dengan berbagai dinamika yang terjadi di dalamnya," kata Kapolda Sultra di Kendari, Selasa.
Bagi anggota TNI dan polisi yang sakit dengan berbagai sebab selama menjalankan tugas pengamanan pemilihan menjadi tanggungjawab negara.
"Keluarga TNI-Polri memperoleh jaminan pelayanan kesehatan dari negara, sehingga tidak ada kesulitan pembiayaan perawatan bagi yang sakit. Jika ada kebijakan khusus serangkaian penyelenggaraan Pemilu 2019 juga tidak ada masalah," kata Kapolda Iriyanto.
Penyebab personel pengamanan TNI-Polri mengalami sakit, menurut dia, secara umum karena kelelahan menjalankan tugas melampaui batas normal dari kebiasaan sehari-hari.
"Durasi waktu yang digunakan anggota melaksanakan pengamanan tidak sama seperti hari-hari biasa. Makan tidak teratur dan hampir tidak waktu yang cukup untuk istirahat sehingga berdampak pada penurunan daya tahan tubuh," katanya.
Meskipun rapat pleno penetapan hasil pemilihan KPU tingkat Provinsi Sultra sudah tuntas dilaksanakan namun Kepolisian bersama TNI serta pemangku kepentingan lainnya tetapi memberi atensi hingga penetapan hasil Pemilu tingkat nasional 22 Mei 2019 di KPU RI Jakarta.
Pewarta: Sarjono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019