Jakarta (ANTARA News) - Pusat perbelanjaan Carrefour di Ratu Plaza, Jakarta Pusat, Jumat, disegel oleh Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) DKI Jakarta menyusul peristiwa keracunan yang menimpa 19 karyawannya. Kepala Dinas P2B DKI Jakarta Hari Sasongko menjelaskan bahwa penyegelan dilakukan di lantai dasar Ratu Plaza, tempat pusat perbelanjaan Carrefour berada. "Kami akan menfokuskan pada pengetesan genset yang ada di gedung tersebut," katanya. Dikatakan, pengetesan genset itu untuk melihat bagaimana pemenuhan listrik saat listrik dari PLN padam, apakah penyaluran AC dan lampunya berlangsung merata. Ia mengatakan, uji coba terhadap kondisi genset itu akan dilakukan hari Minggu (16/12) mendatang. Dalam menangani kasus di gedung tersebut pihaknya melibatkan tiga dinas lainnya selain Dinas P2B. "Ketiga dinas itu, yakni, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Pemadam Kebakaran," katanya. Untuk BPLHD sendiri, akan mengecek bagaimana penyaluran udara di gedung tersebut, sedangkan untuk Dinas Tenaga Kerja melihat kondisi keselamatan kerja karyawan. Nantinya, kata dia, pada Senin (17/12), pihaknya akan melakukan pembahasan bersama ketiga dinas terkait itu. "Diharapkan pada Minggu depan sudah ada hasilnya," katanya. Ketika ditanya kesalahan itu apakah ditimpakan kepada Carrefour atau pemilik bangunannya, ia mengatakan, tentunya pemilik bangunan karena dari pihak pusat perbelanjaan itu menyatakan hanya menggunakan tempat saja. Sebelumnya, Dinas P2B DKI Jakarta menyatakan masa berlaku izin Kelayakan Menggunakan Bangunan (KMB) Gedung Carrefour sudah habis waktu, seiring terjadinya insiden 19 karyawan yang diduga mengalami keracunan gas. "Sebenarnya kelayakan menggunakan bangunannya sudah habis waktu, dan saat ini mereka tengah memproses perpanjangan," kata Kepala Dinas P2B DKI Jakarta, Hari Sasongko. Ia mengatakan salah satu persyaratan perpanjangan KMB itu, yakni perusahaan harus menyediakan genset yang bisa mem-back up 100 persen listrik gedung itu jika terjadi padamnya aliran listrik.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007