Jimbaran (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para kepala daerah pemilik hutan tropis agar turut menyelamatkan hutan, sesuai dengan semangat Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Bali, 3-14 Desember. Hal tersebut dikemukakan Jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, seusai mendampingi Presiden Yudhoyono menerima sejumlah gubernur di penginapannya di Jimbaran, Bali, Jumat. "Presiden ingin agar para gubernur dan jajaran pemerintah daerah mengetahui apa yang menjadi kepedulian pemerintah pusat terkait isu perubahan iklim," katanya. Apalagi, lanjut dia, Indonesia dalam UNFCCC ini tidak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga fasilitator sebuah peta jalan Bali/Bali Roadmap yang menjadi awal menuju pengaturan baru pasca-Protokol Kyoto, 2012. Presiden, menurut Andi, juga ingin seluruh jajaran pemerintahan daerah betul-betul mengerti tujuan dari rejim perubahan iklim , yakni memperbanyak penyerapan karbon dan mengurangi emisi. Menurut dia, seluruh hasil dari UNFCCC juga akan dibagikan kepada para pemerintah daerah agar mereka memahami persoalan. Pad kesempatan itu, Andi membantah mengenai kemungkinan adanya tekanan dari pihak asing kepada Indonesia selaku tuan rumah UNFCCC. Sejumlah gubernur yang dipanggil Presiden untuk berdiskusi masalah perubahan iklim antara lain gubernur NAD, Bali, Papua, Papua Barat, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, dan Riau, Sumatera Selatan. Mereka adalah para gubernur yang mempunyai hutan atau yang memiliki keterkaitan erat dengan kelestarian hutan, termasuk kawasan lahan gambut. Pada kesempatan itu Andi juga menegaskan bahwa pertemuan Bali harus menghasilkan Bali Roadmap, karena merupakan awal dari pertemuan selanjutnya yang akan digelar di Denmark dan Polandia guna mencari suatu pengaturan baru perubahan iklim pasca 2012. "Kita tidak ingin semuanya hanya sekedar bisnis belaka," katanya. Turut hadir mendampingi Presiden Yudhoyono adalah Menko Polhukham, Menko Kesra, Mensesneg, Seskab. Mendagri, Menhut, Panglima TNI dan Kapolri. (*)
Copyright © ANTARA 2007