Jakarta (ANTARA) - Capres-cawapres 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, dinilai memiliki kedewasaan berpolitik sehingga pantas menjadi pantas menjadi tokoh panutan bangsa Indonesia.
"Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin, meskipun banyak diterpa kabar hoaks hingga fitnah, tapi tetap sabar dan tidak emosional. Pak Jomowi dan Pak Ma'ruf Amin, mampu menunjukkan kelasnya dalam kontestasi pemilu presiden 2019," kata Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.
Menurut Usman Kansong, saat kubu capres-cawapres 02 mengklaim menang 62 persen, Jokowi-Ma'ruf Amin, santai saja menanggapinya. "Kubu 02 yang emosional dan menyalah-nyalahkan, menunjukkan ketidak dewasaan," katanya.
Usman menambahkan, saat perolehan suara riil menembus batas psikologis 80 juta suara pun, Jokowi-Ma'ruf tetap tenang dan konsisten mengimbau semua pendukungnya, termasuk TKN, untuk menanti hasil resmi dari KPU. "Kedewasaan Jokowi-Ma'ruf merupakan aset berharga bangsa Indonesia," katanya.
Menurut dia, seluruh kecurigaan dan tudingan terhadap kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif, dalam pemilu perlu dibuktikan lebih lanjut. Pihak-pihak yang menilai adanya kecurangan tersebut harus melaporkannya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. "Kalau tudingan kecurangan tanpa bukti dan mendorong rakyat melakukan demo, itu melawan konstitusi," katanya.
Sementara itu, penghitungan suara riil yang dilakukan KPU, hingga Senin hari ini sudah menginput data dari 651 ribu dari 813 ribu TPS di seluruh Indonesia atau 80 persen.
Hasilnya, capres-cawapres 01 meraih suara 56,31 persen, sedangkan capres-cawapres 02 meraih persentasi suara 43,69 persen. Selisih suara 15,5 juta.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019