Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten kembali mendirikan tenda pengungsian korban pergerakan tanah yang melanda warga Kampung Jampang Cikuning Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga.
"Kita terpaksa mendirikan lagi tenda pengungsian karena jumlah warga mengungsi mencapai ratusan jiwa," kata Kepala Seksi Rekontruksi BPBD Kabupaten Lebak Bernardi di Lebak, Senin.
Masyarakat yang terdampak bencana pergerakan tanah hingga 495 jiwa dengan 200 kepala keluarga di Kampung Jampang Cikuning Desa Sudamanik.
Mereka saat ini tinggal ditenda milik BPBD,namun jumlah pengungsi begitu padat. Karena itu, BPBD kembali mendirikan tenda agar semua warga korban bencana tertampung.
"Kami menargetkan semua warga yang terdampak bencana pergerakan tanah ditampung di lokasi tenda pengungsian itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, selama beberapa hari terakhir ini cuaca buruk melanda wilayah Kabupaten Lebak yang ditandai hujan deras dan angin kencang serta sambaran petir.
Cuaca buruk tersebut tentu menjadikan ancaman di lokasi pergerakan tanah karena berpotensi terjadi longsoran dahsyat.
Oleh karena itu, BPBD melaksanakan evakuasi dengan mendirikan tenda pegungsian. "Kami berharap melalui tenda pengungsian dapat mengurangi risiko kebencanaan," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Ketua RT 01/01 Kampung Cikuning Jampang Ubay mengatakan saat ini warganya mengungsi di tenda BPBD juga ke sanak keluarganya maupun kerabat.
Selama ini, pergerakan tanah di wilayahnya menimbulkan kerusakan sebanyak 115 rumah dan di antaranya 36 rumah roboh. Mereka saat ini merasa ketakutan sehubungan curah hujan tinggi, karena khawatirkan menimbulkan korban jiwa.
"Kami merasa terbantu dengan adanya lokasi pengungsian yang dirikan tenda itu," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019