"Banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan," kata Jumhana, warga Pasir Kongsen Kelurahan Muara Ciujung (MC) Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.
Selama ini, wilayah Rangkasbitung masuk kategori rawan banjir jika dilanda hujan deras selama 3,5 jam.
Penyebab banjir tersebut akibat saluran air ke drainase tidak berjalan lancar karena tumpukan sampah.
Masyarakat terdampak banjir hingga puluhan rumah tersebar di Pasir Kongsen, Kampung Sawah dan Komplek Pendidikan.
Selain itu sejumlah ruas jalan juga terendam banjir, seperti di depan Kantor Pemkab Lebak, Kodim, Jalan Hardiwinangun, Jalan Sunankalijaga, Kampung Sawah dan Komplek Pendidikan.
Karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan drainase maupun saluran air selokan.
Disamping itu juga warga tidak membuang sampah ke selokan sehingga arus air tidak berjalan lancar.
"Kami mencatat sekitar 35 rumah warga terendam banjir, namun tidak begitu lama kembali surut," kata Jumhana.
Begitu juga Wawi, warga Komplek Pendidikan Kecamatan Rangkasbitung mengaku rumahnya terendam banjir setinggi 70 centimeter akibat dampak penyempitan selokan sehingga arus air tidak berjalan lancar.
Saat ini, diperkirakan 20 rumah warga di wilayahnya terendam banjir karena drainase tidak berfungsi.
"Kami berharap adanya normalisasi selokan sehingga dapat mengatasi banjir jika hujan deras," katanya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan banjir yang melanda warga Rangkasbitung begitu cepat surut sehingga tidak bisa dilakukan evakuasi.
Namun, pihaknya menyiapkan tujuh pompa sedot untuk mengatasi banjir yang melanda permukiman warga Rangkasbitung.
Pengoperasian pompa sedot untuk membantu masyarakat agar tidak tergenang air. "Kami siap mengoperasikan pompa sedot itu jika masyarakat membutuhkan bantuan untuk mengatasi genangan air," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019