Jakarta (ANTARA News) - Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 makin menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya membaik, kata pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani. "Sektor telekomunikasi tumbuh 12 persen tahun 2007 dan tahun 2008 akan naik lagi," katanya saat dialog bertajuk "Business Competitiveness Outlook 2008" yang diselenggarakan Indonesia Competitiveness Community, di Jakarta, Kamis malam. Sektor telekomunikasi mengalami bentuk investasi yang berubah-ubah secara beragam sesuai dengan kemajuan teknologi. Ia mengatakan, harga pulsa juga cenderung mengalami penurunan karena terjadi persaingan antaroperator. Para pelaku bisnis komunikasi, kata Aviliani yang juga Komisaris BRI itu, juga telah menjalin kerjasama dengan pihak perbankan dan ritel untuk mengembangkan usahanya. "Telekomunikasi tetap jadi bisnis yang menarik pada tahun depan, kalau mau beli saham di telekomunikasi," katanya. Deputi Kepala Badan Pusat Statistik, Ali Rosidi mengatakan, pertumbuhan dan indikator ekonomi makro secara faktual dalam kondisi baik selama tahun 2007. "Pemicunya pertumbuhan yang bagus tahun 2007 adalah sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan," katanya. Sektor industri dan pertambangan yang menyerap tenaga kerja, katanya, pertumbuhannya kecil. Pada tahun 2008, katanya, sektor transportasi terutama domestik cukup menjanjikan, sedangkan transportasi internasional belum bisa bersaing. Direktur Retailer Service AC Nielsen Indonesia, Yongky Surya Susilo mengatakan, pada tahun 2008 Indonesia memiliki peluang pertumbuhan ekonomi yang banyak. "Orang Indonesia itu dasarnya pedagang yang baik, bisnisnya baik, tetapi `marketer` belum baik, belum ada data, pengolahan masih tradisional, masih mendasarkan intuisi, sehingga perlu mengasah `marketing`," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007