Jakarta (ANTARA) - Operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) memastikan laga Liga 1 Indonesia, yang tahun ini dimulai pada 15 Mei 2019, dihentikan jika terdengar seruan rasialis dari suporter yang berada di stadion.
"Itu sudah pasti dihentikan. Aturan untuk itu sudah dikeluarkan," ujar Direktur PT LIB Dirk Soplanit di Jakarta, Senin.
Dirk melanjutkan, hal itu dilakukan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam pertandingan.
"Situasi rasialis itu membuat laga berjalan tidak kondusif," kata dia.
Seruan dalam bentuk yel-yel atau apapun yang bernuansa rasialis menjadi salah satu yang diperangi LIB dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
PSSI melalui komisi disiplin juga memberikan sanksi, utamanya dalam rupa denda, untuk klub yang suporternya terdengar mengeluarkan seruan rasialis sepanjang laga.
Klub-klub Liga 1 Indonesia juga sudah menyadari situasi tersebut tidak baik untuk sportivitas pertandingan dan memberikan peringatan kepada para suporternya untuk menjaga sikap selama berada di stadion.
Liga 1 Indonesia tahun 2019 yang diikuti 18 tim peserta digelar mulai Rabu (15/5) dengan laga pembuka PSS Sleman versus Arema FC, berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ada 306 pertandingan yang berlangsung di Liga 1 Indonesia 2019. Sebanyak 540 pemain profesional terlibat dalam liga tertinggi di Tanah Air ini.
Pada Liga 1 tahun 2018, sebanyak 3,1 juta penonton datang ke stadion untuk memberikan dukungan kepada klub kesayangannya.
Baca juga: LIB targetkan Liga 1 2019 berjalan lebih kompetitif
Baca juga: LIB tidak yakin PSSI tunjuk operator baru untuk Liga 1
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019