Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya enam hasil penelitian dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya saat ini dalam proses pendaftaran untuk mendapatkan paten. "Paten yang kami miliki sudah ada sekitar 2-3 penelitian, tapi kami juga sudah mendaftarkan 34 penelitian," kata Ketua LPPM ITS Prof Ir I Nyoman Sutantra MSc PhD kepada ANTARA News di Surabaya, Kamis. Menurut dia, enam dari 34 penelitian merupakan penelitian yang paling baru didaftarkan. "Kami tidak tahu kapan ada tanggapan, tapi prosesnya memang sekitar 36 bulan," katanya. Dari enam penelitian itu, katanya didampingi Sekretaris I LPPM ITS Ir Gamantyo Hendrantoro M.Eng PhD, tiga diantaranya merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah Jepang melalui riset bersama yang dibiayai JICA. Tiga penelitian ITS-Jepang adalah Metode Transmisi Adaptif Untuk Sistem Komunitas Nirkabel Selluler Gelombang Milimeter di Daerah Tropis (tim Ir Gamantyo Hendrantoro M.Eng PhD). Selain itu, Sistem Pengendali Berbasis Logika Fuzzy Untuk Pemulih Tegangan Kedip dan Tegangan Interupsi (tim Dr Ir Mochamad Ashari M.Eng), dan Image Retrieval Based on Object ectraction Affecting Human Kansei (tim Dr Ir Joko Lianto Buliali MSc). Tiga lainnya, Proses Pengolahan Limbah Gas Industri Mengandung Volatile Organic Compounds (tim Prof Dr Suprapto), Pembuatan Flokulan dengan Metode Grafting to dari Pati dan Poliacrylamide (tim Dr Ir Sumarno M.Eng), dan Unit Hidrolik Tanpa Pompa pada sistem pengereman Antilock (tim Dr Ir Agus Sigit Pramono DEA). "Tiga penelitian lainnya merupakan hasil riset yang didanai dari pihak lain, baik ITS sendiri maupun riset bersama dengan pihak lain itu," katanya. Dengan jumlah itu, katanya, ITS menempati peringkat keempat di Indonesia sebagai institusi yang memiliki paten terbanyak, setelah ITB, IPB, dan UGM. "Dari semua proses paten itu, ada yang pendaftarannya didanai ITS dan ada juga yang didanai Ditjen Dikti Depdiknas," katanya. Selain itu, ITS juga berencana untuk mematenkan hasil-hasil penelitian mahasiswa. "Ada beberapa yang mau kami patenkan," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007