Konsumen harus mengantisipasi ada jajanan yang mengandung zat berbahaya, bahan pengawet dan zat pewarna yang berlebihan,
Koba, Babel, (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengimbau warga lebih selektif membeli aneka jajanan puasa yang banyak dijual di pinggir jalan.
"Kami mengimbau warga lebih teliti dan selektif membeli jajanan berbuka puasa, untuk menghindari makanan kedaluawarsa yang dapat mengganggu kesehatan," kata Kepala Dinkes Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Senin.
Ia menambahkan, Dinkes Bangka Tengah akan turun ke lapangan untuk mengecek kondisi jajanan puasa apakah layak atau tidak dikonsumsi.
"Konsumen harus mengantisipasi ada jajanan yang mengandung zat berbahaya, bahan pengawet dan zat pewarna yang berlebihan," ujarnya.
Termasuk juga mengecek adanya kemungkinan jajanan yang kedaluwarsa atau sudah basi sehingga tidak layak dikonsumsi.
"Maka kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati membeli makanan dan minuman berbuka puasa, terutama untuk warna mencolok karena biasanya mengandung zat pewarna," tambahnya.
Ia menjelaskan, ciri-ciri lain makanan dan minuman yang berbahaya yaitu warna yang mulai pudar dan produk mengeluarkan cairan hingga menyebabkan perubahan pada bentuk fisik aslinya.
Makanan dan minuman berbahaya untuk berbuka puasa bisa dikenali dari warna, bau dan bentuk fisiknya.
"Maka kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati membeli makanan dan minuman berbuka puasa, terutama untuk warna mencolok karena biasanya mengandung zat pewarna," ujarnya.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019