Dinas Peternakan Jatim sebut stok daging berlebih

Ketersediaan daging sapi di Jawa Timur selama Mei-Juni 2019 sebanyak 15.580 ton, sedangkan kebutuhan hanya 14.872 ton

Surabaya (ANTARA) - Dinas Peternakan Jawa Timur menyebut stok daging sapi dan ayam di wilayahnya
dalam kondisi berlebih, sehingga cukup
memenuhi kebutuhan hingga Lebaran 2019.

"Meski, diperkirakan kenaikan harga masih ada, namun bisa dibilang terjangkau. Selain itu ketersediaan komoditas ini masih cukup, dan diharapkan tidak menimbulkan gejolak harga yang mencolok," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Wemmy Niamawati di Surabaya, Senin.

Ia mengatakan ketersediaan daging sapi di Jawa Timur selama Mei-Juni 2019 sebanyak 15.580 ton, sedangkan kebutuhan hanya 14.872 ton, sementara daging ayam masih ada sekitar 79.855 ton dengan kebutuhan 69.822 ton.

Sedangkan sebagai antisipasi naiknya harga, Dinas Peteranakan Jatim berusaha menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan.

Terkait harga daging rata-rata di sejumlah pasar wilayah Jawa Timur untuk daging sapi jika pada hari biasa Rp109 ribu/kg, saat Puasa mencapai sekitar Rp110 ribu/kg, dan diperkirakan pada H-3 hingga H+3 Lebaran diprediksi naik antara Rp108.000-Rp130.500/kg.

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jatim Muthowif mengatakan hal yang sama, yakni harga daging sapi diperkirakan akan tetap stabil pada Lebaran karena stok yang mencukupi di berbagai daerah.

Berdasarkan pantauan Muthowif, harga daging sapi segar saat ini masih bertahan di sekitar harga Rp125 ribu per kg untuk kualitas paling bagus, kemudian kualitas biasa Rp105 ribu per kg, dan kualitas bawah Rp95 ribu per kg.

Ia mengatakan, stabilnya harga daging di Jatim juga diakibatkan pedagang tidak mau menaikkan karena akan kalah sama daging eks impor yang jauh lebih murah.

Keberadaan daging impor dari India dan Australia itu, kata dia, banyak dijumpai di pasar tradisional maupun modern, seperti harga daging impor dari India untuk jenis paling bagus Rp85.000 per kg sampai dengan Rp90.000 per kg, sedangkan Australia antara Rp95 ribu-Rp100 ribu per kg.

"Kami juga memastikan akan ada kenaikan harga, dan mulai terjadi pada minggu ketiga, namun masih terjangkau kira-kira lima persen dibandingkan awal puasa,'' katanya.