Jakarta (ANTARA News) - Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Jerman melakukan kerjasama dalam rangka program penghapusan utang untuk alam (DNS/debt for nature swap) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)dengan dana yang bersumber dari konversi utang pemerintah Indonesia kepada pemerintah Jerman. Dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News di Jakarta, Kamis, Direktur BSM, Hanawijaya, mengatakan, penyaluran pembiayaan program DNS-KLH sampai saat ini sebesar Rp13,1 miliar, sedangkan potensi pembiayaan program itu akan segera disalurkan Rp16 miliar. Dari dana yang sudah disalurkan tersebut sebagian besar bergerak di bidang usaha daur ulang, vulkanisir, ban daur ulang logam sergta reaktor biogas. Jumlah dana yang ditempatkan ke BSM untuk tahap pertama tahun 2006 sebesar Rp5 miliar dan pada tahun 2007 sebesar Rp17,1 miliar sehingga total mencapai Rp22,1 miliar, demikian Hanawijaya. Sementara itu Menteri Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, Heldemarie Wiezorek-Zeoul di Bali mengatakan, Jerman sangat antusias untuk memberikan kontribusi untuk perjanjian perubahan iklim. Jerman membantu Indonesia dalam strateginya untuk pembangunan salah satu perubahan iklim dan promosi teknologi lingkungan untuk usaha-usaha mikro dan kecil, katanya seusai kunjungan ke salah satu pabrik biogas di Bali. Menteri Jerman dalam kunjungannya ke pabrik biogas didampingi oleh Deputi VII Meneg Lingkungan Hidup bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas, Isa Karmisa dan Direktur BSM Hanawijaya. Menurut dia, sejumlah biogas mikro itu didanai melalui skema pembiayaan penghapusan hutang untuk alam guna meningkatkan kualitas lingkungan di Indonesia melalui usaha mikro dan kecil yang tidak mendapatkan pinjaman dari bank dalam menyediakan teknologi ramah lingkungan. Sementara itu, Isa Karmisa mengatakan, di bawah perjanjian DNS, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Indonesia mengimplementasikan skema program ini sejak 2006 sebesar Rp50 miliar. Dalam pelaksanaannya BSM mengelola dana tersebut dan m

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007