Semarang (ANTARA) - Direktur Utama PSIS Semarang A.S.Sukawijaya mengaku tim kebanggan Ibu Kota Jawa Tengah ini tidak bisa maksimal dalam memperoleh pemasukan dari sponsor maupun penjualan tiket selama berkandang di Magelang.

Keberadaan markas PSIS di Stadion Moch.Soebroto Magelang memengaruhi ketertarikan sponsor, kata A.S.Sukawijaya di Semarang, Senin.

"Mayoritas pangsa pasar sponsor ini ada di Kota Semarang," katanya.

Meski dengan beban biaya cukup tinggi, ia menegaskan PSIS bisa bertahan dan berprestasi yang terbaik di Liga 1.

Sementara itu, Wali Kota Hendrar Prihadi mengajak berbagai perusahaan swasta untuk turut serta mendukung PSIS Semarang sebagai sponsor tim kebanggan Ibu Kota Jawa Tengah itu dalam menghadapi kompetisi Liga 1 Indonesia 2019.

"Relasi dan pihak swasta bisa mendukung PSIS," katanya.

Terlebih lagi, kata dia, PSIS saat ini berlaga di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.

Menurut dia, dengan para pemain berlabel tim nasional, PSIS tentu memiliki daya tarik tersendiri.

Ia juga mengapresiasi kinerja manajemen PSIS yang memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola klub tersebut meski belum menghasilkan keuntungan.

"Manajemen sekarang ini tidak ada namanya gaji telat. Memang belum untung dan terus mengeluarkan uang untuk membiayai tim," katanya.

Kepada para pendukung PSIS, ia meminta kedewasaannya saat mendukung tim kebanggaannya selama bermain di Kota Magelang yang pada musim ini akan dijadikan sebagai markas.

Para suporter, kata dia, harus terus menjaga nama baik tim yang menargetkan masuk dalam peringkat delapan besar.

Baca juga: Persija pinjamkan Silvio Escobar ke PSIS Semarang

Baca juga: Arema siapkan uji coba terakhir lawan PSIS Semarang

Baca juga: PSIS Semarang datangkan Patrick Mota

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019