Kerja posko sektor ESDM akan lebih panjang daripada posko nasional, H-7 dan H+7
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka posko Lebaran guna melakukan pemantauan atas pasokan energi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H.
Posko nasional sektor ESDM mulai berlaku efektif pada H-15 sampai dengan H+13 lebaran, yaitu tanggal 21 Mei 2019 hingga 21 Juni 2019.
"Kerja posko sektor ESDM akan lebih panjang daripada posko nasional, H-7 dan H+7," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana yang ditunjuk oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan sebagai koordinator posko nasional tahun 2019 di Jakarta, Senin.
Rida menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan para stakeholders bidang energi serta memonitoring kondisi lapangan pra dan pasca idul fitri. Di tambah lagi, melakukan monitoring pemberitaan dari sumber kredibel.
Secara rinci, posko nasional sektor ESDM akan bertugas memantau lima pekerjaan besar, meliputi kondisi terkini terkait pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), Gas (Liquefied Petroleum Gas/LPG, Jaringan Gas, Bahan Bakar Gas/BBG) hingga listrik. Di samping itu, posko nasional juga akan mengantisipasi kebencanaan geologi.
Periode posko nasional terbagi dalam dua tahap. Shift I bekerja pada pukul 10.00 - 17.00 WIB dilanjutkan kemudian shift II yang mulai aktif pukul 15.00 - 21.00 WIB. "Pusat kegiatan ini berlokasi di kantor BPH Migas Jalan Tendean," jelas Rida.
Secara konkret, Rida menjamin penyediaan BBM dijamin aman melalui tambahan kios di beberapa jalur pemudik. "Per 10 Mei. rata-rata proyeksi ketersediaan stok 9 jenis BBM di atas 20 hari," ujarnya.
Jaminan aman juga terjadi pada pasokan LPG hingga kondisi kelistrikan. "Seperti tahun-tahun lalu, lantaran banyak yang mudik, pabrik dan toko tutup, konsumsi listrik di kota besar mangalami penurunan sebesar 5 persen," kata Rida.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019