Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dijadwalkan bertolak ke Eropa Selasa (14/4) dini hari untuk menghadiri dua pertemuan global terkait dengan mitigasi bencana dan penanganan terorisme di Swiss dan Paris.
Wapres JK dijadwalkan menghadiri Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPF) Tahun 2019 di Jenewa, Swiss, Rabu (15/5), bersama dengan 192 kepala negara dan perwakilan kepala negara anggota PBB.
"Pertemuan ini dilaksanakan oleh PBB bagian kebencanaan. Mereka meminta saya secara pribadi, langsung, berbicara bagaimana pengalaman Indonesia mengatasi bencana," kata JK di Kantor Wapres RI, Jakarta, Senin.
Indonesia, dengan kondisi geografis berada di wilayah cincin api yang berpotensi gempa bumi dan letusan gunung berapi, dinilai memiliki pengalaman dalam mitigasi bencana.
"Di Swiss itu ada pertemuan tentang bagaimana mengatasi kebencanaan di dunia. Indonesia dianggap mempunyai pengalaman dari bermacam-macam penyelesaian bencana," tambahnya.
Pada hari yang sama, usai menghadiri GPF 2019, Wapres diagendakan terbang ke Prancis dari Swiss guna menghadiri acara yang dipimpin Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern “The Christchurch Call to Action”.
“The Christchurch Call to Action” merupakan pertemuan antarkepala negara untuk menyerukan penghentian konten radikal dan mengandung unsur terorisme di dunia maya.
"Setelah itu, saya ke Paris, bersamaan pada tanggal 15 (Mei), saya berbicara tentang terorisme. Kenapa ini terorisme makin kencang? Karena banyak yang memakai internet sebagai sistem komunikasi di antara mereka, di internet Anda bisa belajar tentang bom, tentang ideologi," jelasnya.
Dalam kunjungannya ke Paris, Wapres JK akan didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara.
Selain Wapres JK dan PM Ardern, turut bergabung pula dalam acara tersebut Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Theresa May, PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Taoiseach (PM) Irlandia Leo Varadkar, PM Norwegia Erna Solberg, Presiden Senegal Macky Sall, dan Raja Yordania Abdullah II.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019