Ambon (ANTARA) - Sedikitnya lima dari 17 kecamatan di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terkena dampak badai siklon tropis yang melanda daerah itu sejak 7 Mei 2019, menyebabkan kerusakan rumah, fasilitas sosial dan umum.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten MBD, John Pattinama, Senin, mengatakan badai siklon tropis menyebabkan terjadinya banjir, angin kencang dan abrasi pantai pada 14 desa di lima kecamatan tersebut.

Enam kecamatan yang terkena dampak badai tersebut yakni Kecamatan Moa badai melanda Desa Moain dan Tounwawan, kelurahan Tiakur serta dusun Weet, Kiera dan Poliuw, sehingga 182 Kepala Keluarga (KK) atau 362 jiwa harus mengungsi.

Di Kecamatan Lakor yakni desa Yamluli, Kety Letpey dan Lolotwara serta dusun Werwawan, di mana 80 kepala keluarga harus mengungsi di fasilitas umum maupun ke rumah tetangga dan sanak keluarga.

Sedangkan di kecamatan Letti dan Kecamatan Mdona Hyera masing-masing satu desa yang terdampak badai siklon yakni Desa Laitutun (36 KK kernena dampak) dan Luang Timur (10 KK terkena dampak).

"Khusus dua desa di Kecamatan Babar Timur yakni desa Kokwari dan Kroing masih dalam tahap pendataan kerusakan bangunan rumah, fasilitas maupun warga yang mengungsi," katanya.

Kendati banyak terjadi kerusakan, namun menurut John tidak warga yang meninggal maupun luka-luka akibat badai siklon yang melanda daerah itu selama tiga hari.

Sedangkan menyangkut jumlah pengungsi, John mengatakan, saat terjadi bencana tercatat 696 jiwa warga mengungsi di Gedung Serbaguna dan Kantor Camat Lama di Kec. Moa, sedangkan di kecamatan lain warga mengungsi ke rumah tetangga dan sanak keluarga.

"Saat ini banyak warga sudah kembali ke rumahnya untuk melakukan pembersihan lingkungan dan rumah karena banjir telah surut," ujarnya.

Saat ini masih tersisa 50 jiwa yang masih menempati gedung serbaguna kecamatan Moa dan belum bisa kembali karena kondisi rumah masih lembab dan sudah dibersihkan dari sisa-sisa lumpur.

Sedangkan sebanyak 108 jiwa yang menempati gedung Kantor Camat Lama belum kembali karena rumah mereka berat dan ringan akibat dihantam angin kencang.

Data sementara jumlah rumah yang rusak dan telah diverifikasi dinas PU MBD yakni sebanyak 40 unit di kecamatan Moa, sedangkan di empat kecamatan lain masih dalam pendataan dan verifikasi.

Selain itu, dia bangunan sekolah rusak, saluran air bersih rusak dan perlu segera diperbaiki serta talud penahan ombak sepanjang tiga meter di Kecamatan Moa tergerus banjir.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019