Jakarta (ANTARA) - Tren jual-beli properti disebut terus bergeser ke arah daring (online) karena dinilai menjadi akses termudah dan bisa dijangkau banyak kalangan dari berbagai lokasi.
Head of Real Estate Category OLX Indonesia Ignasius Ryan Hasim dalam paparan di Jakarta, Senin, mengatakan saat ini banyak orang yang hendak membeli properti mencari informasi terlebih dahulu di internet kemudian membuat daftar rumah pilihan untuk kemudian bertransaksi membeli properti impian.
"Tren jual beli properti bergeser ke online. Kita lihat sekarang orang kalau mau beli rumah, mereka akan 'search' di platform online untuk cari informasi," katanya.
Setelah mencari informasi, konsumen akan membuat daftar rumah pilihan untuk kemudian melakukan transaksi untuk membeli rumah atau properti impian mereka.
Ignasius menuturkan, selain pola konsumen yang banyak mencari informasi di situs online, pergeseran tren jual beli properti juga terlihat dari data yang dikumpulkan "e-commerce" tersebut.
Ia menyebut berdasarkan data yang dihimpun, setiap bulannya ada 335 ribu iklan properti dari total 4 juta iklan di "e-commerce" tersebut. Khusus pada April lalu, jumlah iklan properti mencapai 404 ribu iklan.
"Artinya 10 persen dari iklan yang masuk adalah iklan properti. Dari jumlah iklan tersebut, ada 610 ribu calon pembeli properti setiap bulannya dengan jumlah yang terjual sebanyak 72 ribu," katanya.
Ada pun ratusan ribu iklan properti itu berasal dari sekitar 92 ribu penjual di mana 80 persennya merupakan penjual individu dan sisanya agen properti.
Baca juga: Pemilu 2019 dinilai tak berpengaruh pada pasar properti Jakarta
Baca juga: Konsultan: pasar properti apartemen Jakarta stagnan
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019