Surabaya (ANTARA) - Bakal calon Wali Kota Surabaya K.H. Zahrul Azhar As’ad atau akrab dipanggil Gus Hans disarankan pasca-Pemilu 2019 mulai banyak membuka komunikasi lintas sektor khususnya dengan kekuatan-kekuatan tradisional termasuk dengan faksi-faksi di PDI Perjuangan Kota Surabaya, Jatim.
"Bagaimanapun Surabaya ini kekuatan PDI Perjuangan dan juga Nahdliyin masih yang utama dan penting," kata Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam kepada ANTARA di Surabaya, Senin.
Menurut dia, Gus Hans merupakan kandidat Cawali atau Cawawali Surabaya potensial karena mewakili milinial yang terkoneksi langsung dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Hal ini menyusul Gus Hans pernah sukses menjadi juru bicara Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak saat memenangi Pilkada Jatim 2018.
Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) ini menilai dalam Pemilihan Legislatif memang dukungan kekuatan Khofifah Indar Parawansa menyebar, tetapi dalam pilkada biasanya bisa militan dan relatif solid khususnya dari muslimat di Surabaya.
"Jika Gus Hans dapat restu Khofifah, saya pikir punya peluang dalam Pillkada Surabaya. Apalagi kalau nanti koalisi dukungannya tepat," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo ini.
Meski demikian, lanjut dia, Gus Hans harus lebih banyak membuka komunikasi lintas sektor, lintas partai dan lintas generasi. "Surabaya 'swing voters' (massa mengambang) juga kian tinggi dari pemilu ke pemilu," katanya.
Salah satu yang perlu diperhatikan Gus Hans, kata Surokim, adalah membuka komunikasi dengan kalangan Nahdliyin dan faksi-faksi yang ada di PDI Perjuangan di Kota Surabaya.
Ia menyebut ada tiga faksi di PDI Perjuangan yang menjadi penentu Pilkada Surabaya 2020 yakni faksi Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) representasi kader birokrat, faksi Bambang Dwi Hartono (Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan sekaligus mantan Wali Kota Surabaya) representasi kultural partai dan Whisnu Sakti Buana (Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya sekaligus Wakil Wali Kota Surabaya) representasi struktural partai.
"Jika itu bisa dilakukan, maka akan strategis dan jalan kian terbuka," katanya.
Menanggapi hal itu, Gus Hans yang juga Sekretaris Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang ini mengatakan pada rinsipnya pihaknya mengucapkan terima kasih atas segala masukan yang positif dari semua pihak.
"Kami masih melihat bagaimana kehendak warga Surabaya," katanya.
Menurutnya, warga Surabaya adalah warga yang rasional yang pasti tau mana yang terbaik untuk Surabaya. "Sampai sekarang saya masih 'wait and see' dan berterima kasih kepada berbagai elemen dalam menyampaikan aspirasinya," ujarnya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019