Solo (ANTARA News) - Poltabes Solo akan meminta bantuan Interpol untuk mendatangkan Hugo Kreijger, warga negara Belanda yang juga konsultan Balai Lelang Christie, dalam kaitannya dengan penyidikan kasus pencurian lima arca kuno koleksi Museum Radya Pustaka Solo.
Kapoltabes Solo, Kombes Pol. Lutfi Lubihanto, di Solo, Rabu, mengatakan, selama ini upaya pemanggilan terhadap Hugo dilakukan melalui bantuan Hermawan Pamungkas, penasihat hukum pengusaha Hashim Djojohadikusumo yang juga merupakan pembeli terakhir kelima arca curian itu.
Menurut dia, pada pemanggilan pertama yang dijadwalkan hari ini (Rabu), surat pemanggilan juga disampaikan melalui bantuan Hermawan Pamungkas.
"Namun dari kabar yang kami terima, Hugo Kreijger tidak bisa hadir dengan alasan waktu pemanggilan yang terlalu sempit. Kabar itu kami peroleh dari Pak Hermawan," katanya.
Ia mengakui bahwa penyidik Poltabes Solo mengalami kesulitan mendatangkan Hugo karena memang alamat tempat tinggalnya di Amsterdam, Belanda, tidak diketahui.
"Oleh karena itu, kami akan meminta bantuan melalui institusi Polri, dalam hal ini Interpol, untuk melayangkan pemanggilan selanjutnya," katanya.
Menurut dia, Poltabes Solo memang belum pernah memiliki pengalaman dalam meminta keterangan dari seorang warga negara asing yang berdomisili di luar negeri. Namun, melihat pengalaman Polda Jawa Tengah sebelumnya, dalam pemanggilan orang asing ini lebih efektif dilakukan melalui bantuan Interpol.
Sedangkan keperluan pemanggilan Hugo Kreijger, kata dia, untuk memperjelas status pihak-pihak yang terkait dengan kasus ini.
Menurut dia, Hugo Kreijger berperan penting dalam proses berpindahnya patung ini, mulai dari pencurian hingga dibeli oleh Hashim. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007